Danais Tak Hanya Beli Tanah, Pemda DIY Didesak Bangun Museum Bung Karno dan Pahlawan Kemerdekaan

Pemda DIY memanfaatkan dana keistimewaan (danais) untuk pembangunan museum tersebut.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 31 Oktober 2023 | 16:40 WIB
Danais Tak Hanya Beli Tanah, Pemda DIY Didesak Bangun Museum Bung Karno dan Pahlawan Kemerdekaan
Anggota DPRD DIY dalam kunjungan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta, Selasa (31/10/2023). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mendesak Pemda DIY untuk membangun Museum Bung Karno dan Museum Pahlawan Kemerdekaan. Hal ini sebagai perwujudan Progam Sinau Pancasila sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

"Pengembangan museum bung karno dan pahlawan kemerdekaan di jogja sangat penting dalam pengembangan kedepan, pemda diy, bisa mengokohkan nkri, pancasila sekaligus menjaga kemerdekaan republik indonesia karena jogja punya peran sejarah yang sangat besar ketika ibukota sedang tidak dalam kondisi tidak baik, jogja menjadi ibukota negara tahun 1946," papar Eko dalam kunjungan DPRD DIY ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Menurut Eko, banyak bukti sejarah sejumlah tokoh di DIY yang ikut berperan dalam kemerdekaan RI. Selain Soekarno, sejumlah nama pun ikut memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Sebut saja Ki Bagoes Hadikoesoemo, tokoh Muhammadiyah asal Kauman yang merupakan tokoh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang merumuskan Proklamasi dan dasar negara Pancasila. Atau KH Abdoel Kahar Moezakir, akademisi sekaligus rektor pertama UII dan menjadi anggota BPUPKI dan Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Poeroebojo yang juga menjadi anggota BPUPKI.

Baca Juga:Tak Sekedar jadi Wacana, Pemda DIY Didesak Terapkan Sinau Pancasila

Selain itu Dokter Rajiman Wedyodiningrat yang menjadi tokoh berdirinya NKRI. Dia berperan dalam organisasi Budi Utomo dan memimpin BPUPKI. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara yang merupakan aktivitas pergerakan kemerdekaan sekaligus pendiri Taman Siswa pun merupakan tokoh pejuang asal Yogyakarta.

Salah seorang perempuan yang jadi tokoh penting dalam BPUPKI. Yakni Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito yang berperan dalam pergerakan nasionalis perempuan saat masa penjajahan hingga kemerdekaan RI.

Yang tak kalah penting Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB IX yang memberikan bantuan luar biasa bagi RI selama ibukota pindah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946. Gubernur pertama DIY tersebut juga ikut berperan dalam membangun dukungan kermerdekaan RI dari Yogyakarta dan sekitarnya.

"Itulah yang kemudian menginspirasi kita mendesak pemda diy untuk membangun museum bung karno dan pahlawan kemerdekaan lain di kota ini untuk mengedepankan kepentingan bangsa karena mereka ikut melahirkan republik indonesia dan menjaganya dengan serius," kata dia.

Museum tersebut, lanjut Eko sebagai sarana belajar, riset dan rekreasi bagi generasi muda akan pahlawan-pahlawan yang berasal dari Yogyakarta dan pernah berjuang mempertahankan NKRI. Museum yang dibangun tidak harus besar namun memiliki fasilitas yang bisa dimanfaatkan bagi generasi penerus mengenal para bapak bangsa.

Baca Juga:Museum Date Aesthetic ala Urang Awak di Museum Adityawarman

Pemda DIY memanfaatkan dana keistimewaan (danais) untuk pembangunan museum tersebut. Dengan demikian penggunaan dana dari pemerintah pusat yang cukup besar setiap tahunnya bisa lebih tepat sasaran.

Dalam waktu dekat DPRD DIY mengajak Pemda membahas rencana pembangunan museum tersebut melalui pemanfaatan danais. Meski sebelumnya DPRD sebenarnya sudah pernah menyampaikan rencana pembangunan museum yang merupakan bagian dari proses kebudayaan,

"Danais harapannya salah satunya bisa untuk melahirkan museum-museum yang nantinya menjadi pusat belajar, pusat riset dan pusat rekreasi di jogja sehingga bisa menumbuhkembangkan perekonomian di jogja. Sehingga danais tidak hanya digunakan untuk beli tanah atau beli hotel tapi juga pengembangan museum. Kan duitnya ada," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak