"Jarak 02 cukup jauh. Sisa data yang ada tidak akan mampu mengejar 02. Sehingga jika melihat hasil quick count praktis berdasarkan survei kita akan memiliki presiden dari 02 yakni Prabowo dan Gibran suka atau tidak itu yang hasil quick count," tegasnya.
"Pemilu praktis menjadi satu putaran, karena hasil menunjukkan jauh dari 50 persen untuk 02, itu yang kemudian menjadi salah satu argumen hasil quick count tidak jauh dari KPU. Kemungkinan tidak akan jauh berbeda, kecil sekali kemungkinan jomplang [hasil perhitungan asli]," tambahnya.