Klaim Tak Berafiliasi dengan Capres Manapun, Massa Gelar Teatrikal Sinau Matematika di KPU DIY

KPU harus bertindak jujur dan adil (jurdil) dalam penghitungan suara.

Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 20 Februari 2024 | 16:55 WIB
Klaim Tak Berafiliasi dengan Capres Manapun, Massa Gelar Teatrikal Sinau Matematika di KPU DIY
Massa menggelar aksi teatrikal Sinau Matematika di kantor KPU DIY, Selasa (20/2/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Puluhan massa menggelar aksi teatrikal bertajuk Sinau Matematika bersama KPU di kantor KPU DIY, Selasa (20/2/2024). Mengenakan seragam SD, massa menampilkan kegiatan belajar Matematika bersama salah satu guru.

Massa membawa spanduk bertuliskan "SD Negeri Koplak". Spanduk bertuliskan "Program Kejar Paket Kekuasaan" dengan poin-poin Belajar Cara Cepat Mengubah Konstitusi, Belajar Kiat Mudah Meraup Suara Pemilu, Belajar Cuek Meski Melanggar Kode Etik, Belajar Memperalat Aparat, Untuk Kepentingan Dinasti Politik Keluarga dan Kelompok

Belajar Melanggengkan Kekuasaan.

Massa mengklaim tidak berafiliasi dengan capres/cawapres manapun. Meski dalam aksi tersebut, sejumlah massa mengenakan kaos bertuliskan dukungan capres nomor urut 03, Ganjar-Mahfud.

"Kami datang atas nama rakyat yogyakarta pro demokrasi dan menjaga konstitusi, datang ke kpu untuk menyampaikan aspirasi keprihatinan kami bahwa pemilu kali ini benar-benar pemilu yang sangat gila yang mana kecurangan sangat nyata di depan kita," papar Agus Becak, salah satu koordinator aksi ditemui di lokasi, Selasa.

Meski tak menyebutkan kecurangan yang terjadi, Agus menyatakan, KPU harus bertindak jujur dan adil (jurdil) dalam penghitungan suara. Sehingga pemilu berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Agus mengatakan massa yang pro demokrasi tidak terima dengan pemilu yang seperti ini. Karenanya mereka menggelar aksi teatrikal kegiatan belajar-mengajar sebagai simbol mengajari kembali KPU tentang penghitungan suara.

"Ini bukan masalah paslon 01, 02, atau 03 tapi ini adalah bagaimana kita menjaga demokrasi Indonesia, menjaga konstitusi. Kami mengingatkan kpu belajar kembali matematika SD," tandasnya.

Agus menambahkan, massa menuntut pemilu yang jurdil. Kecurangan yang terjadi menurutnya telah banyak dilaporkan di media massa. Bila terbukti ada kecurangan maka mereka menuntut dilakukannya pemilu ulang.

"Kalau terbukti kecurangan-kecurangan ini maka kami memohon pemilu diulang kembali," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak