Upacara 17 Agustus Pertama di IKN, Hildiktipari Sebut Momen Tepat Kembangkan SDM Lewat Pariwisata

Para akademisi di kampus pariwisata pun bisa membantu pemerintah dalam membuat landscape pariwisata nasional.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 14:35 WIB
Upacara 17 Agustus Pertama di IKN, Hildiktipari Sebut Momen Tepat Kembangkan SDM Lewat Pariwisata
Perpaduan budaya Bregada Lombok Abang dalam dengan para pengibar bendera dalam upacara HUT ke 79 RI di Yogyakarta, Sabtu (17/8/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Peringatan HUT RI ke-79 di Ibukota Negara (IKN) yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pejabat negara menarik perhatian banyak pihak. Bahkan membuka mata dunia akan kehadiran ibukota baru Indonesia akan budaya Kalimantan dalam acara tahunan kali ini.

Karenanya Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) meminta pemerintah menjadikan momen berharga tersebut sebagai salah satu upaya pengembangan sektor pariwisata baru. Tak sekedar mempersiapkan infrastruktur di Kalimantan Timur, potensi pariwisata yang menyertainya pun harus dikerjakan.

"Perpindahan Ibu Kota ke IKN merupakan momen pariwisata yang tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Dengan ini, kita mengambil posisi bahwa perkembangan dunia pariwisata akan lebih leluasa lagi," ujar pengurus Hildiktipari, Suhendroyono dalam upacara HUT RI ke-79 di Stipram Yogyakarta, Sabtu (17/8/2024).

Perpindahan IKN, menurut Ketua Stipram tersebut, membuka peluang besar bagi pengembangan pariwisata di Indonesia bagian timur. Sehingga pengembangan sektor pariwisata tak hanya fokus di Jawa.

Baca Juga:Merajut Masa Depan dari Sungai Code: Pesan Kuat di Balik 79 Bendera Merah Putih

Selain infrastruktur, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun pendukung lainnya sangat penting dilakukan. Upaya ini perlu didukung banyak pihak, termasuk perguruan tinggi atau kampus-kampus pariwisata yang menghasilkan SDM sesuai bidangnya.

Tak hanya SDM, para akademisi di kampus pariwisata pun bisa membantu pemerintah dalam membuat landscape pariwisata nasional dan kurikulum sesuai yang dibutuhkan pasar pariwisata di IKN.

"Dalam rangka pengembangan kurikulum, kampus [pariwisata] bisa memasukkan materi khusus tentang potensi pariwisata di Kalimantan dan sekitarnya ke dalam kurikulum mereka. Orientasi pikir sekarang tidak hanya Jakarta. Kita akan fokus juga ke daerah sekitar Samarinda dan sekitarnya," tandasnya.

Kerjasama antar institusi pendidikan dan pariwisata di Kalimantan Timur dan lainnya untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman juga penting dilakukan. Lembaga pendidikan tersebut bisa melakukan banyak analisa, menulis jurnal, dan menciptakan tulisan-tulisan yang menggabungkan pariwisata dan budaya, khususnya terkait dengan IKN.

Mengingat posisi strategis Kalimantan yang dikelilingi laut, perhatian khusus pada pengembangan pariwisata kelautan pun jadi opsi yang perlu dipilih. Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan.

Baca Juga:Warga Sleman Gelar Upacara Bendera Raksasa di Lereng Merapi, Begini Pesan Menyentuh Danramil

"Ini momen untuk pengembangan pariwisata kelautan yang saya yakin akan berkembang pesat. Kami menyadari pentingnya dunia pendidikan mengambil peran dalam pengembangan SDM pariwisata," paparnya.

Sementara Amin Kiswantoro, Wakil Ketua I Bidang Akademik Stipram mengungkapkan, menekankan pentingnya memadukan unsur modern dengan kearifan lokal dalam pengembangan pariwisata. Dengan langkah-langkah strategis ini, kampus pariwisata pun menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi perubahan lanskap pariwisata nasional akibat perpindahan IKN.

"Kita selalu mengangkat budaya otentik dalam setiap pengembangan pariwisata. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan pariwisata lainnya di Indonesia dalam mempersiapkan diri menghadapi era baru pariwisata nasional dengan IKN sebagai pusatnya," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini