Operasional TPST Minggir Belum Maksimal, Pemkab Sleman Dorong Pengolahan Sampah Organik di Rumah Tangga

Pengolahan sampah di TPST Minggir saat ini masih mencapai 15-20 ton per hari saja.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 03 Oktober 2024 | 14:15 WIB
Operasional TPST Minggir Belum Maksimal, Pemkab Sleman Dorong Pengolahan Sampah Organik di Rumah Tangga
Aktivitas sejumlah truk memindahkan sampah ke TPS Piyungan. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Minggir di Kalurahan Sendangsari masih belum bisa beroperasi secara optimal. Hal ini diungkapkan oleh Penjabat Sementara (Pj) Bupati Sleman, Kusno Wibowo.

Kusno mengatakan memang untuk pembangunan fisik di TPST Minggir sudah selesai. Namun operasional pengolahan sampah masih belum bisa ditingkatkan hingga batas maksimal.

"Di Minggir itu dalam artian fisik di TPST Minggir sudah selesai sudah operasional walaupun operasionalnya kinerjanya belum maksimal," kata Kusno saat ditemui awak media, Kamis (3/10/2024).

Disampaikan Kusno, pengolahan sampah di TPST Minggir saat ini masih mencapai 15-20 ton per hari saja. Padahal kapasitas maksimal pengolahan sebenarnya bisa mencapai 60 ton per hari.

Baca Juga:Pjs Bupati Sleman: ASN Tak Netral di Pilkada 2024 Siap-siap Disanksi

"Di sana masih kisaran 15-20 ton per hari, kalau maksimal bisa sampai 60 ton per hari. Ini yang kemudian kita secara periodik mengevaluasi untuk dioptimalkan di Minggir itu sendiri," ujarnya.

Terkait informasi yang beredar bahwa masyarakat Minggir sendiri tak bisa membuang sampah di TPST Minggir, Kusno mengatakan hal itu tak benar. Dia bilang bahwa memang ada manajemen TPST Minggir yang perlu untuk dioptimalkan terlebih dulu.

Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo saat memberi paparan kepada wartawan. [Suarajogja.id/Hiskia]
Pjs Bupati Sleman, Kusno Wibowo saat memberi paparan kepada wartawan. [Suarajogja.id/Hiskia]

Sehingga pembuangan sampah dari masyarakat tidak bisa serta merta langsung ke lokasi pengolahan tersebut. Mengingat tadi kapasitas pengolahan yang belum maksimal.

"Bukan persoalan kemudian orang Minggir tidak boleh [membuang sampah di sana], tapi karena memang sementara untuk manajamen terkait dengan TPST itu sendiri. Karena memang kapasitas masih 20an tadi walaupun bisa nanti dioptimalkan hingga 60an, ini kan untuk mencakup yang lain-lain," ungkapnya.

Di satu sisi, pihaknya turut meminta masyarakat untuk memaksimalkan pengolahan sampah organik di tingkat rumah tangga masing-masing. Sehingga nanti persoalan sampah bisa benar-benar terselesaikan.

Baca Juga:Pakar Politik: Tak Satupun Peserta Pilkada di DIY Siap Atasi Sampah Dalam Janji Politiknya, Padahal Sangat Krusial

"Kalau yang wilayahnya masih agak luas longgar ya biar dikelola dengan rumah tangga sendiri, dengan bikin biopori dengan ini itu, harapannya demikian," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini