Harda Kiswaya Temui Kelompok Tunanetra di Sleman, Inginkan Kemudahan Akses Bagi Difabel

Ketua Pertuni Sleman, Indra Saputra, menyampaikan harapan agar pemerintah ke depannya lebih peduli terhadap penyandang tunanetra dan penyandang disabilitas lainnya.

Galih Priatmojo
Senin, 07 Oktober 2024 | 22:03 WIB
Harda Kiswaya Temui Kelompok Tunanetra di Sleman, Inginkan Kemudahan Akses Bagi Difabel
Harda Kiswaya bertemu dengan para tunanetra

SuaraJogja.id - Calon Bupati Sleman, Harda Kiswaya, mengunjungi kelompok tunanetra yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sleman. Silaturahmi ini bertempat di kantor sekretariat mereka yang berlokasi di Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman.

Adanya momentum pertemuan dengan calon Bupati Sleman ini digunakan para penyandang tunanetra untuk menyampaikan aspirasinya. Ketua Pertuni Sleman, Indra Saputra, menyampaikan harapan agar pemerintah ke depannya lebih peduli terhadap penyandang tunanetra dan penyandang disabilitas lainnya.

“Sebagai contoh, saat kami ingin masuk kantor dinas, sering kali satpam di depan hanya diam melihat kami. Setelah masuk, petugas yang ada juga tidak memberi perhatian. Kami mohon, Pak Harda, ke depan hal seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga manusia,” ujar Indra.

Salah satu anggota Pertuni lainnya, Teguh, juga menyoroti pentingnya aksesibilitas dan kemudahan bagi penyandang disabilitas di tempat-tempat umum yang ada di Sleman.

Baca Juga:Yayasan Asrama Perguruan Islam Armageddon Siap Menangkan Harda Kiswaya-Danang Maharsa

“Aksesibilitas untuk penyandang disabilitas harus menjadi prioritas, baik di perkantoran maupun di tempat umum. Sudah seharusnya fasilitas-fasilitas tersebut ramah disabilitas,” kata Teguh.

Menanggapi aspirasi tersebut, Harda Kiswaya menyatakan komitmennya untuk memperbaiki situasi. Hal ini sejalan dengan visinya untuk mewujudkan Sleman yang inklusif. Harda menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan kelompok difabel agar program-program yang dilaksanakan dapat tepat sasaran.

“Saya dan Mas Danang (Maharsa) berkomitmen untuk menjadikan Sleman sebagai tempat yang inklusif, rumah bagi semua golongan, yang memanusiakan manusia,” ujar Harda. Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 70 anggota Pertuni dan berlangsung dalam suasana diskusi yang hangat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini