Pro Kontra Surat Pengerahan Siswa Sambut Presiden di Sleman, Ini Kata Dandim

Sejak awal surat tersebut ditujukan sebagai bentuk perwujudan dari antusiasme masyarakat Sleman.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 25 Oktober 2024 | 22:27 WIB
Pro Kontra Surat Pengerahan Siswa Sambut Presiden di Sleman, Ini Kata Dandim
Komandan Kodim 0732/Sleman Letkol Inf Mohammad Zainollah bersama siswa-siswi sekolah di Sleman yang menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto, Kamis (24/10/2024) kemarin. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Surat permohonan tentang permintaan pengerahan siswa sekolah untuk menyambut rombongan Presiden RI Prabowo Subianto yang melintas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menuju Akademi Militer (Akmil) di Magelang viral di media sosial (medsos).

Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman Letkol Inf Mohammad Zainollah buka suara terkait surat tersebut. Disampaikan Zainollah, surat permohonan itu dibuat setelah koordinasi dengan Pjs Bupati Sleman dan Sekda Sleman termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman.

Sejak awal surat tersebut ditujukan sebagai bentuk perwujudan dari antusiasme masyarakat Sleman. Tidak ada keharusan terkait dengan pelaksanaan surat tersebut.

"Tidak ada, tidak ada [mengharuskan], tidak ada paksaan, bahkan lihat saja dari isinya permohonan, kira-kira permohonan apakah perintah? Nah kata-kata permohonan dan kalimat saya di situ, mohon kepada, nah mohon," kata Zainollah saat dihubungi awak media, Jumat (25/10/2024).

Baca Juga:Tanggapi Beredarnya Surat Pengerahan Siswa Sambut Presiden Prabowo, Disdik Sleman: Tidak Mewajibkan

Zainollah menekankan surat itu tidak memiliki kepentingan apapun yang berkaitan dengannya. Hal itu hanya sebagai rasa penghormatan dan antusiasme atas kehadiran kepala negara.

"Tujuannya bukan untuk kepentingan saya tapi semata-mata untuk menunjukkan respect kita, antusiasme kita, warga Kabupaten Sleman khususnya, bahwa kita antusias, kita senang dengan kehadiran beliau (presiden) dan di situ ada harapan supaya bapak presiden itu betul-betul perhatian dengan anak-anak sekolah," ungkapnya.

"Mungkin salah persepsi atau seperti apa tetapi sedikit pun tidak ada saya arogansi atau menekan di situ kepada kepala dinas pendidikan misalnya yak harus. Dibaca saja itu suratnya, itu tertera permohonan," imbuhnya.

Terkait kritikan yang menyebut bahwa pengerahan para siswa ini semacam pemerintahan pada orde baru, Zainollah menampik hal tersebut. Permohonan itu disampaikan kepada Disdik Sleman dan diteruskan ke sekolah-sekolah yang ada setelah berkoordinasi dengan Pemkab Sleman.

Bahkan tidak ada sanksi bagi sekolah atau siswa yang tidak melakukan penyambutan tersebut. Ketika kemudian surat ini viral di media sosial, dia pun mengaku juga baru tahu.

Baca Juga:Program Kerja Kabinet Merah Putih Dibahas di Akmil, Gus Miftah Beberkan Fokusnya

"Saya juga baru dengar juga viral suratnya terus yang di tiktok itu 'oh ini bentuk-bentuk orde baru', tidak, tidak, silakan kalau enggak percaya, konfirmasi ke pak Pjs [Bupati], pak Sekda, betul enggak, pak Dandim sudah memohon, request untuk berkoordinasi dengan dinas pendidikan," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak