SuaraJogja.id - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) akan kembali pada 2024. Mengangkat tema 'Metanoia' JAFF ke-19 akan digelar selama delapan hari, mulai 30 November hingga 7 Desember 2024 mendatang.
Ifa Isfansyah, selaku Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival mengatakan tema 'Metanoia' menggambarkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam mencapai keunggulan, meski di tengah berbagai tantangan global.
"Wujud semangat Metanoia yang menjadi tema tahun ini ingin kami persembahkan bagi industri film Indonesia yang cemerlang di tengah sinema Asia yang juga turut tumbuh bersama," kata Ifa, dalam keterangannya, Minggu (10/11/2024).
Perhelatan JAFF tahun ini semakin istimewa dengan digelarnya edisi perdana JAFF Market, yang berlangsung 3-5 Desember 2024. JAFF Market merupakan sebuah marketplace dan medium yang akan menjadi tempat dan sarana berjejaring bagi seluruh ekosistem perfilman Indonesia.
Baca Juga:Waspada, Kasus Stroke di Yogyakarta Tinggi, Dinkes Ajak Cegah dengan Aktivitas Fisik
"JAFF Market hadir sebagai respons terhadap pertumbuhan industri film kita, khususnya paska pandemi ini. Harapannya, JAFF Market menjadi pemicu kelahiran kolaborasi-kolaborasi yang nantinya dapat terus memicu pertumbuhan dan inovasi industri film Indonesia," kata Direktur JAFF Market, Linda Gozali
Pada edisi JAFF19 ini total ada 180 film dari 25 negara Asia Pasifik yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Dua belas film panjang terpilih berkompetisi di program Main Competition untuk memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards.
Tidak hanya program penayangan, JAFF19 juga melakukan beberapa program kolaboratif. Salah satunya adalah REEL LIFE Film Camp, rangkaian pelatihan yang dikuratori oleh Netflix bersama para ahli industri untuk mendorong pengembangan bakat para talenta industri film Indonesia.
Para peserta terpilih akan mendapat kesempatan untuk mengikuti Talent Day di JAFF Market dan terlibat dalam produksi film Netflix Original. Para pengunjung JAFF19 juga dapat menghadiri REEL LIFE Creators Sharing untuk mengetahui proses pembuatan film original terbaru Netflix Indonesia, The Shadow Strays.
"Tahun ini semakin istimewa dengan adanya tidak hanya satu tapi dua pertunjukan dalam program Cinematic Concert yang menghadirkan film Samsara dengan iringan musik live serta penampilan kolaborasi Sal Priadi dan Kunto Aji di JAFF," kata Alexander Matius, selaku Direktur Program JAFF.
Baca Juga:Viral, Pengemudi Mobil Pukul Pemotor di Jogja saat Papasan Kendaraan, Kunci Motor Korban Dibuang
"Lalu ada program Sneak Peek yang akan menayangkan untuk pertama kalinya buat publik, potongan eksklusif film animasi Jumbo produksi Visinema Pictures dan film Qodrat 2 produksi Magma Entertainment, keduanya akan tayang di bioskop tahun 2025," imbuhnya.
Selain itu, tidak hanya merayakan film-film baru ada pula film-film klasik dengan rentang periode tahun rilis yang tidak terlampau jauh. Film itu akan dihadirkan dalam program Rewind di JAFF19 nanti.
"Program ini akan menayangkan Ilo Ilo dari sutradara Anthony Chen, yang juga akan hadir dan menjadi juri kompetisi Indonesian Screen Awards, serta The Handmaiden, dari sutradara Park Chan-wook, yang akan tayang pertama kalinya di Indonesia," tandasnya.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya film-film JAFF19 masih akan diputar di Empire XXI Yogyakarta. Sutradara, penulis skenario, dan produser Gina S. Noer pun akan menjadi salah satu juri untuk JAFF19.
"Membuat dan menonton film adalah sebuah pengalaman transformasi diri, sehingga sebagai juri nanti menonton refleksi para sineas yang filmnya berkompetisi di dunia yang penuh krisis tentu merupakan pengalaman berharga. Semoga film-filmnya bisa menumbuhkan semangat resiliensi untuk terus tumbuh, bergerak, dan berpihak pada kejernihan nurani. Baik untuk JAFF dan para penontonnya," ujar Gina.
Untuk pertama kalinya, film pembuka dan film penutup festival adalah film produksi Indonesia sebagai perayaan atas lahirnya JAFF Market, pasar film khusus Indonesia.
Sebagai film pembuka ada, Samsara, film bisu hitam putih karya sutradara peraih beragam penghargaan nasional dan internasional, Garin Nugroho. Kemudian untuk film penutup ada 1 Kakak 7 Ponakan, film drama terbaru karya sutradara Yandy Laurens.
Ada pula berbagai program lain non-kompetisi dengan berbagai film menarik di JAFF19 yang siap memanjakan para penikmat film. Mulai dari RM: Right People, Wrong Place, sebuah dokumenter karya Lee Seok-jun, tentang RM, leader band K-Pop ternama BTS, hingga All We Imagine As Light, karya sutradara Payal Kapadia dari India, yang memenangkan penghargaan Grand Prix di Cannes 2024.
Ada pula Crocodile Tears, debut film panjang sutradara Tumpal Tampubolon yang tayang perdana di Toronto International Film Festival 2024. Serta Tale of the Land, debut film panjang sutradara Loeloe Hendra yang meraih penghargaan FIPRESCI Award Busan International Film Festival 2024 dan masih banyak lagi.
Jadwal program JAFF19 dan cara membeli tiket secara regular dapat ditemukan di akun media sosial resmi @jaffjogja dan situs resmi, jaff-filmfest.org. Tiket dapat diakses melalui situs resmi jaff-filmfest.org dan dibeli di TIX.ID, mulai 20 November 2024.