Ibarat menulis di selembar kertas, jika terjadi kesalahan tulis, kesalahan tulisan itu bisa dihapus dengan alat penghapus. Tapi serapi-rapi menghapusnya, tentu akan meninggalkan bekas, bahkan barangkali kertas tersebut menjadi kusut atau bahkan rusak.
Nahh, supaya kertasnya lebih baik, lebih rapi dan tidak kusut, sebaiknya diganti saja kertasnya dengan lembar kertas yang baru.
Menghapus kesalahan tulisan itulah yang disebut dengan memaafkan, sedangkan berlapang dada adalah menukar lembar kertas yang salah dengan lembar yang baru.
Berlapang dada itu menuntut seseorang untuk membuka lembaran baru hingga sedikitpun hubungan tidak ternodai, tidak kusut dan tidak seperti halaman yang telah dihapus dengan penghapus tadi.
Baca Juga:Salah Haluan, Cewek Ini Ngebut di Tikungan Berakhir di Selokan
Di dalam beberapa ayat Al-Qur'an perintah memaafkan diikuti dengan perintah berlapang dada.
"...maafkanlah mereka dan berlapang dadalah, sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat kebajikan (terhadap yg melakukan kesalahan kepadanya). (QS 5: 13).
"Hendaklah mereka memaafkan dan melapangkan dada! Apakah kamu tidak ingin diampuni oleh Allah?" (QS 24: 22).
Benar sekali "to forgive is to forget, maafkan-lupakan!"
Kata Imam Al Ghazali, kebahagiaan dikaitkan dengan kemampuan seseorang dengan memaafkan "Barang siapa yang tidak memaafkan kesalahan orang lain, maka ia akan kehilangan kebahagiaan."
Baca Juga:Tertangkap Kamera, Ini yang Dibisikkan Pep Guardiola ke Salah
Mari mencari bahagia dengan memaafkan. "Memaafkan adalah kemenangan terbaik" kata Ali Bin Abi Thalib.
Penulis: dr. R. Wahyu Kartiko Tomo Sp. B., Supbsp. Onk(K) Dokter bedah Tumor/Onkologi RSA UGM
Opini tersebut di atas sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis, redaksi hanya melakukan editing seperlunya.