SuaraJogja.id - Tak banyak harapan yang disematkan oleh pengusaha bus pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 ini. Beberapa wacana pada Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri 2025 yang konon diungkapkan Presiden Prabowo Subianto membuat pengusaha bus pesimis pada Nataru ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Admin Perusahaan Otobus (PO) yang berbasis di Gunungkidul, Maju Lancar, Indah. Nataru nanti diprediksi akan lebih sepi dari biasanya. Meski ada kenaikan dibanding hari biasa namun tak akan signifikan.
"Sepertinya nanti tidak ramai. Yang mudik sedikit," ujar Indah, Rabu (18/12/2024).
Indah mengatakan, salah satu yang mengakibatkan penumpang sepi adalah karena Pemilu dan Pilkada kemarin. Sejumlah perantau asal Gunungkidul sebelumnya sudah pulang pada dua hajatan tersebut untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Juga:Ruas Tol Klaten-Prambanan Dibuka Fungsional saat Nataru, Solo ke Prambanan hanya 30 Menit
Selain itu, sepinya penumpang ini disebabkan libur lebaran yang waktunya berdekatan dengan Nataru. Libur lebaran kemungkinan akan jatuh pada akhir Maret dan April sehingga perantau lebih memilih menunda perjalanan mudiknya.
"Ya kalau berdekatan tentu milih libur lebaran to daripada Nataru," kata Indah.
Tak hanya itu, kabar tentang Presiden Prabowo Subianto bakal meliburkan seluruh anak sekolah selama bulan Ramadan nanti tentu membuat warga berpikir ulang untuk mudik ataupun liburan menggunakan angkutan umum. Mereka akan menunggu libur lebih panjang untuk pulang.
Meskipun saat ini bersamaan libur sekolah, namun tak banyak menopang keterisian kursi. Meski ada kenaikan, namun kemungkinan besar maksimal hanya 50 persen dibanding hari biasa. Padahal saat ini, di hari biasa keterisian bis maksimal hanya 70 persen.
"Sepi sekarang. Ndak tahu kenapa semakin sepi," keluhnya.
Baca Juga:Tol Yogya-Solo-YIA Segmen Klaten-Prambanan Diupayakan Buka 24 Jam Saat Nataru
Tak hanya pada Nataru nanti, sepinya penumpang bis ini juga terjadi sepanjang tahun 2024. Di mana angka keterisian bus tahun 2024 ini lebih rendah dibanding tahun 2023. Bahkan lebih rendah ketimbang selama masa Covid-19 melanda.
Staf Maju Lancar, Sentot menambahkan, di hari biasa Maju Lancar hanya mengerahkan 2-3 armada dengan tujuan Jabodetabek. Sementara pada akhir pekan ataupun musim liburan, maksimal armada yang diberangkatkan hanya 5 buah.
"Nataru ini ya paling 5 juga. Kita ada 22 armada," tambahnya.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irawan Jatmiko menuturkan kemungkinan besar jumlah armada bus yang masuk ke Gunungkidul selama Nataru sebanyak 3.518 armada. Sedikit peningkatan dibanding dengan tahun 2023 yang lalu yaitu sebanyak 3.158 buah.
"Kita prediksi ada kenaikan. Mulai 22 Desember nanti volume kendaraan akan bertambah," terang dia.
Kontributor : Julianto