SuaraJogja.id - Meski belum dimulai, program Sekolah Rakyat di Yogyakarta nampaknya diminati warga.
Dinas Sosial DIY mencatat, jumlah pendaftar Sekolah Rakyat sudah mencapai 700 orang.
"Jumlah pendaftar [sekolah rakyat] jauh melebihi kuota yang tersedia," ujar Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih dikutip Jumat (9/5/2025).
Endang menyebutkan, pada awalnya Sekolah Rakyat hanya membuka kuota untuk 150 siswa.
Baca Juga:Jadi Tim Penyusun Soal ASPD, Disdikpora DIY Selidiki Guru SMPN 10 Jogja
Mereka rencananya ditempatkan belajar di dua lokasi, yakni di Sonosewu dan Purwomartani.
Para siswa setingkat SMA yang tidak mampu secara ekonomi nantinya akan ikut program pendidikan berbasis asrama.
Namun karena adanya lonjakan pendaftar tersebut, pemerintah akhirnya menambah kapasitas Sekolah Rakyat di Yogyakarta hingga 300 siswa. Karenanya pendaftaran secara resmi ditutup.
![Sejumlah siswa tengah keluar sekolah saat jam pelajar usai di Jogja. [Hiskia/Suarajogja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/09/10930-sekolah-di-jogja.jpg)
"Rencananya, 200 siswa akan ditempatkan di Sonosewu dan 100 siswa di Purwomartani," jelasnya.
Endang menambahkan, pihaknya pun akhirnya harus melakukan verifikasi ketat terhadap data sosial calon siswa.
Baca Juga:Rekrut Ibu-ibu di Bantul, DS Modest Buktikan Kualitas & Pemberdayaan jadi Kunci di Era Digital
Selain itu melihat sejauh mana motivasi calon siswa yang ingin masuk ke Sekolah Rakyat.