SuaraJogja.id - Putri Khasanah (18) tak pernah mengira bisa mengenyam pendidikan tinggi. Bukan tanpa alasan, latar belakang keluarga yang kurang mampu menjadi pertimbangan utama.
Ayahnya, Adil (48), sehari-hari bekerja sebagai penjual asongan keliling. Sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Namun nyatanya mimpi Putri itu kini menjadi kenyataan. Sebab dia, telah diterima menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Sekolah Vokasi UGM melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Tidak hanya itu, ia pun berhasil mendapatkan beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi subsidi 100 persen atau UKT nol.
Baca Juga:FKKMK UGM Perketat Pengawasan dan Payung Hukum, Antisipasi Bullying dan Kekerasan Seksual
"Rasanya ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan," kata Putri, dalam keterangannya dikutip, Minggu (29/6/2025).
Aktif Ikut Lomba Matematika
Datang dari keterbatasan ekonomi bukan lantas menjadi penghalang Putri untuk berprestasi. Bahkan Sejak SMP, Putri telah mengikuti berbagai lomba, baik di tingkat regional atau nasional.
"Saya mulai ikut lomba dari SMP, saat itu saya lomba di bidang Matematika," ujarnya.
Pada kompetisinya yang pertama, Putri berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Science GO bidang Matematika pada tahun 2020. Perolehan tersebut memotivasinya untuk mengikuti berbagai lomba lain.
Baca Juga:Sidang Ijazah Palsu Jokowi: Mediasi Berjalan, UGM Tolak Mentah-Mentah Serahkan Ijazah?
Putri yang mengaku gemar dengan mata pelajaran Matematika sehingga cukup banyak mengikuti perlombaan bidang Matematika yang diselenggarakan oleh universitas dan yayasan.
"Saya suka pelajaran Matematika karena itu adalah dasar dari segala ilmu, dan guru Matematika saya membuat mapel ini lebih menyenangkan," ucapnya.
Beberapa capaian Putri itu di antaranya sejumlah sertifikat serta medali emas dan perunggu yang ia dapatkan semasa di SMAN 1 Bambanglipuro.
Mulai dari piagam medali emas dalam Pekan Olimpiade Sains Nasional (POSN) bidang Matematika tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusat Prestasi Indonesia dan semifinalis Olimpiade Matematika UIN Sunan Kalijaga (OMSUKA) tahun 2022.
Selama mengenyam bangku SMA, Putri berusaha untuk belajar mandiri tanpa membebani kedua orang tuanya. Sebab, keterbatasan ekonomi membuatnya tidak bisa berbuat banyak apalagi ingin mendaftar bimbingan belajar seperti rekan sepantarannya.
Namun, Putri tidak patah arang. Ia kerap belajar lewat media pembelajaran gratis di internet, seperti video edukasi di YouTube dan latihan soal yang tersebar secara gratis.
"Biasanya, aku belajar lewat YouTube sebagai tambahan materi. Sebelum ikut lomba, aku juga mengerjakan latihan soal yang ada di internet," ungkap Putri.
Usai diterima kuliah gratis di Sekolah Vokasi UGM, Putri mengaku akan bersungguh sungguh memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Disampaikan Putri, dia bercita-cita ingin bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Putri berharap jurusan dan pekerjaan tersebut kelak akan bisa mengangkat derajat keluarganya.
"Saya ingin membanggakan orang tua saya kelak," tegasnya.
Calon Sarjana Pertama di Keluarga
Putri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia sekeluarga tinggal di Bambanglipuro, Bantul. Lolosnya Putri di UGM membuatnya menjadi satu-satunya calon sarjana dari keluarga.
Pasalnya ayah, ibu, dan kakaknya adalah lulusan SLTA sederajat.
Capaian itu merupakan kebanggan bagi keluarga, terutama sang ayah.
Saat mendengar kabar bahwa sang putri diterima tanpa tes di UGM, Adil sangat bersyukur dan bahagia. Apalagi Putri akan menjadi satu-satunya yang berkuliah di keluarganya.
Namun awalnya, sang ayah Adil sempat khawatir tentang UKT yang harus dibayarkan olehnya. Mengingat penghasilan keluarga tidaklah menentu.
Selama sebulan, Adil mengaku penghasilannya dengan berjualan asongan keliling tidaklah menentu. Rata-rata dalam satu bulan ia hanya bisa mengantongi penghasilan sebesar Rp500 ribu.
Kendati demikian kekhawatiran itu hilang ketika mengetahui bahwa anaknya tidak diwajibkan membayar sepeser pun.
"Bersyukur, Putri bisa mendapatkan subsidi UKT dari UGM," ujar Adil terharu.
Adil sendiri mengaku tidak pernah mengira bahwa putrinya akan mendapatkan kesempatan untuk mengenyam kuliah di perguruan tinggi, apalagi diterima di kampus UGM.
"Ini pertama kalinya, Putri akan menjadi sarjana pertama di keluarga kami," ungkapnya.