Dua Guru SMPN 3 Berbah Ikut Alami Gejala Keracunan usai Diduga Santap MBG

Jumlah itu dari total populasi yang berisiko atau yang ikut menyantap makanan tersebut sebanyak 378 siswa dan dua guru.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 27 Agustus 2025 | 17:12 WIB
Dua Guru SMPN 3 Berbah Ikut Alami Gejala Keracunan usai Diduga Santap MBG
Ilustrasi keracunan makanan. (Shutterstock)
Kesimpulan
  • Keracunan menu MBD kembali terjadi di Sleman
  • Dua orang guru ikut mengalami keracunan serupa
  • Belum ada penjelasan penyebab keracunan itu terjadi

SuaraJogja.id - Dua guru ikut terdampak pada peristiwa keracunan makanan di SMPN 3 Berbah.

Mereka bersama ratusan siswa mengalami gejala usai diduga mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengungkapkan hingga data Rabu (27/8/2025) pukul 12.50 WIB tercatat ada 135 siswa dan 2 guru yang mengalami gejala.

Jumlah itu dari total populasi yang berisiko atau yang ikut menyantap makanan tersebut sebanyak 378 siswa dan dua guru.

Baca Juga:Ratusan Siswa SMPN 3 Berbah Keracunan Massal Usai Santap Makanan Bergizi Gratis

"Bergejala 135 siswa ditambah 2 guru. Rawat jalan di RSUD Prambanan 1 orang dan rawat jalan di Puskesmas Berbah 2 orang," ungkap Yuli, Rabu siang.

Selain itu, ada 66 orang yang telah dilakukan pengobatan di sekolah oleh Puskesmas Berbah.

Berdasarkan hasil keterangan yang dihimpun sementara ini, Yuli mengungkap menu yang dikonsumsi para siswa dan guru itu yakni ada nasi kuning hingga abon.

"Menu yang dimakan, jenis makanan nasi kuning, telur dadar potong, abon, kering tempe, timun, jeruk," kata dia.

Adapun kasus keracunan pangan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Sleman. Kali ini, ratusan siswa SMPN 3 Berbah dilaporkan mengalami gejala usai diduga mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).

Baca Juga:Soal Keracunan di Sleman, Dinkes Minta SPPG Jaga Higienitas

Meski penyebab pasti belum dapat dipastikan, Yuli menyebut kasus ini diduga berkaitan dengan makanan dari program MBG yang dikonsumsi siswa.

"Masih diduga pasca makan MBG, belum pasti penyebabnya," ujarnya.

Ia menjelaskan, kejadian itu langsung ditangani tim kesehatan yang diterjunkan ke sekolah. Setidaknya sembilan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat turun langsung memberikan penanganan darurat.

"Insyaa Allaah keadaan mandali [aman terkendali] sementara ditangani oleh sembilan nakes dari puskesmas di lokasi sekolah," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?