- Pemangkasan anggaran berimbas terhadap Trans Jogja
- PT AMI akan melakukan strategi lain
- 25 Bus akan ditawarkan sebagai media iklan
SuaraJogja.id - DPRD DIY memastikan akan melakukan pemangkasan subsidi Trans Jogja sebesar Rp 6,8 Miliar pada 2026 mendatang.
Komisi C mengklaim pemangkasan subsidi dilakukan dalam rangka pergeseran anggaran untuk program prioritas lain yang lebih mendesak.
Kebijakan ini pun akhirnya membuat operator Trans Jogja PT AMI mencari alternatif lain agar ada pemasukan tambahan.
Sebab subsidi net yang biasa diterima digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti biaya operasional kendaraan, biaya investasi, biaya SDM, biaya sparepart, bahan bakar, hingga biaya pendukung seperti biaya aplikasi dan sewa pool bus.
Baca Juga:Dana Transfer Dipangkas Rp250 M, Pemkot Jogja Lakukan Strategi Refocusing Anggaran
"Kami akan menggenjot pendapatan dari sisi non tarif untuk mempertahankan agar operasional Trans Jogja tidak terganggu," papar Dirut PT AMI, Prayitno Bambang Hernowo di Yogyakarta, Kamis (28/8/2025).
Menurut Prayitno, sebanyak 25 bus kedepan akan ditawarkan sebagai media iklan.
Pemasang bisa ditempel branding untuk iklan-iklan di badan bus.
Sampai saat ini total bus Trans Jogja yang sudah dibranding sekitar 55 bus. Alternatif ini dilakukan agar pada 2026 mendatang agar tidak ada pemangkasan waktu operasional Trans Jogja.
"Kita itu 2026 akan ada tambahan 25 bus yang tahun 2025 ini belum bisa kita pasang karena umur belum 3 tahun. Besok bisa kita pasarkan," jelasnya.
Baca Juga:Trans Jogja Terancam! Subsidi Dipangkas, Layanan Bisa Berkurang?
Prayitno memastikan dengan adanya penawaran iklan, maka pada 2026 nanti tidak akan ada gangguan operasional.
Apalagi hingga saat ini jumlah total Trans Jogja yang dioperasionalkan mencapai 128 unit.
Dari 128 unit, 116 Trans Jogja dioperasionalkan tiap harinya untuk mengangkut penumpang, sedangkan sisanya digunakan untuk cadangan apabila terjadi kerusakan.
"Itu akan berjalan tetap di tahun 2026 walaupun ada pemotongan [subsidi] terus dipindahkan ke tempat lain alokasi budget lain," tandasnya.
Selain membuka penawaran iklan dari non tarif, PT AMI juga memiliki pendapatan dari tarif. Pendapatan tarif dihitung dengan cara harga tiket Trans Jogja dikalikan jumlah penumpang.
"Subsidi 80 miliar ini dikurangi pendapatan itulah kemudian jadi subsidi kami," paparnya.