Korban Luka Demo Capai 29 Orang di RSUP Sardjito, Satu Meninggal setelah Gagal Resusitasi Jantung

Luka sobek menjadi paling banyak dialami korban aksi demo.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 01 September 2025 | 12:31 WIB
Korban Luka Demo Capai 29 Orang di RSUP Sardjito, Satu Meninggal setelah Gagal Resusitasi Jantung
Beberapa massa demo Jogja Memanggil menekan polisi di depan Polda DIY, Jumat (29/8/2025) malam. [Hiskia/Suarajogja]
Baca 10 detik
  • RSUP Dr Sardjito menerima puluhan korban aksi saat demo Jumat-Minggu
  • Satu Pasien bernama Rheza Sendy sudah mengalami kondisi darurat pada Minggu pagi
  • Rheza meninggal dunia pada pukul 07.06 WIB setelah 30 menitan dilakukan resusitasi jantung

SuaraJogja.id - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta mengonfirmasi menerima puluhan korban aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Jumat hingga Minggu (31/8/2025).

Dari total pasien yang masuk, satu di antaranya adalah Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, yang dinyatakan meninggal dunia.

Jumlah Korban dan Kondisi Pasien

Manager Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, menyampaikan bahwa hingga pagi hari ini Senin (1/9/2025) pihaknya telah menerima 29 pasien korban aksi.

Baca Juga:Demo Jogja 1 September: Lokasi, Tuntutan, dan Peringatan Keras dari UGM!

"Jadi dari mulai demo dijalankan, itu kita sudah menerima sampai hari ini, pagi ini jam 7 pagi, kita menerima 29 pasien yang kita rawat di Sardjito, terutama di UGD rumah sakit Sardjito," ujarnya.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar pasien tidak membutuhkan perawatan intensif.

Selain itu, ada satu pasien yang memilih pulang atas permintaan sendiri.

"Jadi yang menjalani rawat inap dari 29 itu ada 13 pasien," ujarnya.

Menurut Banu, pasien yang dirawat memiliki rentang usia cukup lebar, mulai dari 15 tahun hingga 42 tahun.

Baca Juga:'Jangan Ada Korban Lagi!' Putri Keraton Jogja Beri Pesan Menyentuh di Rumah Duka Mahasiswa Amikom

Keluhan yang dialami para korban mayoritas berupa luka robek akibat insiden saat aksi.

Luka robek yang dialami korban tersebar di berbagai bagian tubuh, seperti tangan dan kaki.

"Apa yang menjadi keluhannya dari aksi tersebut kebanyakan adalah luka-luka, robek," imbuhnya.

Namun, ada pula pasien yang membutuhkan rawat inap karena mengalami cedera lebih berat.

"Kalau yang rawat inap ini kebanyakan adalah fraktur. Fraktur itu ada patah tulang, ada kondisi seperti itu," ucapnya.

Pasien Meninggal Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?