- Pemkot Yogyakarta dorong peningkatan pariwisata, khususnya membidik pasar India dan Tiongkok sebagai potensi besar.
- Peningkatan kualitas pariwisata memerlukan kolaborasi pentahelix termasuk pembukaan rute penerbangan baru ke YIA.
- Data hingga Oktober 2025 menunjukkan pergerakan wisatawan Yogyakarta mencapai 8,8 juta orang dengan lama tinggal pendek.
SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendorong peningkatan kualitas pariwisata. Salah satunya untuk menangkap peluang dari wisatawan mancanegara.
Hal itu ditekankan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan. Menurutnya penting untuk memetakan serta menangkap peluang dari negara-negara dengan minat besar terhadap Yogyakarta.
"Pasar wisata dari India dan Tiongkok harus kita tangkap sebagai potensi besar. Kita perlu menyiapkan strategi dan layanan yang mendukung agar mereka semakin tertarik datang ke Yogyakarta," kata Wawan, Jumat (5/12/2025).
Wawan menilai langkah strategis yang perlu dilakukan yakni menggandeng para stakeholder terkait. Termasuk dengan peluang pembukaan rute penerbangan baru, peningkatan aksesibilitas destinasi, serta penguatan ekosistem pariwisata.
Baca Juga:Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Kamis 4 Desember 2025, Cek Keberangkatan dari Palur-Purwosari
"Melalui kerja sama antara pemerintah, asosiasi pariwisata, maskapai, dan pelaku industri menjadi satu kolaborasi pentahelix untuk mewujudkan pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan," tuturnya.
Pemkot Yogyakarta mengakui tak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan semua pihak dalam mewujudkan hal tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti, melaporkan bahwa pergerakan wisatawan hingga Oktober 2025 mencapai 8.867.790 orang.
Sedangkan rata-rata lama tinggal 1,77 hari dan belanja wisatawan sebesar Rp 2.465.666. Data tersebut menunjukkan Kota Yogyakarta tetap menjadi destinasi unggulan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Industri pariwisata perlu semakin adaptif, inovatif, dan memperkuat kolaborasi menghadapi persaingan destinasi yang ketat," ujar Eka.
Baca Juga:Strategi Jitu Dapatkan Saldo DANA Kaget Rp149 Ribu: Buruan Klaim 4 Link Ini!
Disampaikan Eka, salah satu yang memang perlu difokuskan adalah menambah penerbangan langsung menuju ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
"Salah satu fokusnya adalah membuka lebih banyak direct flight menuju YIA dari berbagai wilayah Indonesia dan pasar internasional," ucapnya.
"Peluang kerja sama juga terbuka melalui rute Haikou-YIA oleh Hainan Airlines, yang kini ikut dimanfaatkan jamaah umrah sebagai jalur transit," sambungnya.
Ditambahkan, General Manager Yogyakarta International Airport (YIA), Ruly Artha, pengembangan rute penerbangan membutuhkan dukungan penuh dari seluruh stakeholder. Nulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pariwisata, hingga maskapai.
"Pemerintah daerah perlu memperkuat branding Yogyakarta sebagai destinasi kelas dunia serta memastikan infrastruktur pendukung seperti last mile connectivity," tutur Ruly.
"Kemudian asosiasi dan pelaku industri pariwisata, diharapkan membangun sinergi B2B dengan hotel, agen perjalanan, dan maskapai untuk menciptakan paket wisata yang kompetitif," tambahnya.