SuaraJogja.id - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menanggapi adanya upaya pengerahan kelompok peretas (hacker) yang konon bertujuan untuk melindungi laman resmi Komite Pemilihan Umum (KPU) dari selama proses penghitungan suara Pemilu 2019.
Menurut Mahfud, hal itu sebaiknya tidak dilakukan. Lantaran, instrumen hukum negara Indonesia sudah tepat untuk melakukan hal-hal sesuai aturan, termasuk melindungi laman instansi pemerintah.
"Sebaiknya tidak dilakukan. Untuk apa sih? Untuk apa melakukan itu?" kata Mahfud di kediamannya, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat (19/04/2019).
Kendati demikian, Mahfud mengaku tak bisa menghalangi pihak-pihak yang melakukan pengerahan. Menurut dia, imbauan terus dilakukan, namun tetap ada saja pihak-pihak yang melakukan.
"Kalau orang jahat itu bisa saja melakukan. Sudah dilarang di dalam negeri, dilakukan dari luar negeri dikirim ke sini," ujar dia.
Ia meminta masyarakat Indonesia untuk mempercayai instrumen negara yang ada. Menurutnya, negara memiliki alat-alat canggih untuk melindungi laman KPU. Alat itu dimiliki baik oleh polisi, TNI, Menkominfo, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Rakyat seharusnya memberikan kepercayaannya kepada lembaga-lembaga ini. Bukan kepada para peretas (hacker) yang sering kali menyesatkan dan menyulut emosi masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang. Hendaknya setiap berita yang diperoleh di media sosial diseleksi terlebih dahulu. Jangan menunjukkan reaksi apapun sebelum ada kejelasan informasi.
"Diseleksi tapi jangan direaksi dulu. Nanti karena biasanya Anda menerima berita jam 13.00 WIB, nanti 13.15 WIB sudah ada berita lain bantahannya. Jangan buru-buru. Diendapkan dulu dan jangan bersikap apa-apa," kata dia.
Baca Juga: Akhirnya Dibayar KPU, Total Honor Seluruh KPPS di Bantul Capai Rp 20 Miliar
Kontributor : Sri Handayani
Berita Terkait
-
Publik Ramai-ramai Cintai #IndonesianElectionHeroes
-
Viral! Salah Coblos Partai, Lelaki Ini Potong Jari Sendiri
-
Kiat Menerima Kekalahan dengan Elegan saat Gagal di Pemilu 2019
-
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ajak Masyarakat Tunggu Pengumuman KPU
-
Kesal Dipanggil Nama Aslinya, Gadis Ini Sempat Tak Mau Menyoblos
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana
-
DMFI Geram, Perdagangan Daging Anjing Kembali Marak di Yogyakarta, Perda Mandek?
-
Pasar Godean Modern Dibuka! Bupati Minta Pedagang Lakukan Ini Agar Tak Sepi Pengunjung
-
Anak Muda Ogah Politik? Ini Alasan Mengejutkan yang Diungkap Anggota DPR
-
Saemen Fest 2025 Hadir Lagi, Suguhkan Kolaborasi Epik Antara Musisi Legendaris dan Band Milenial