SuaraJogja.id - Pesta demokrasi di Desa Tridadi, Sleman, DI Yogyakarta disertai kabar duka. Seorang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berinisial T, meninggal dunia diduga karena bunuh diri.
Meski sudah sepekan peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat (19/04/2019), pihak keluarga hingga kini urung terbuka atas wafatnya korban karena alasan masih berduka.
"Mohon maaf, karena kehilangan ini kan rasanya masih sangat menyakitkan. Sebaiknya tidak (wawancara)," kata adik T kepada Suara.com di rumahnya, Kamis (25/04/2019).
Seorang tetangga, Ali Akbar (60), mengaku sempat berbincang dengan T di hari pemungutan suara, Rabu (17/04/2019). Pagi itu, ia melihat T menulis sembari melamun. Ia pun sempat menegur.
Baca Juga: Kerja Sampai Meninggal, KPU Evaluasi Upah KPPS yang Sangat Kecil
"Pak T, njenengan (kamu) kok menulis enggak kaya biasanya?" tanya Ali.
Menurut Ali, biasanya T menulis dengan cepat dan sigap. Hari itu, Ali melihat T menulis sembari mendongakkan kepala dan seperti mengawang-awang.
Mendengar pertanyaan tersebut, T sempat mengeluh sedang mempunyai banyak masalah. Namun, ia menghindar ketika ditanya masalah apa yang sedang dihadapi.
"Biasa," kata Ali menirukan ucapan yang disampaikan korban.
Mendengar jawaban T, Ali tak menelisik lebih dalam. Ia pun menggunakan hak pilihnya, kemudian kembali ke rumah.
Baca Juga: Dirut PT PJB Klaim Tak Tahu Aliran Suap Sofyan Basir di Proyek PLTU Riau-1
Ali mengaku tak percaya ketika di hari berikutnya ia mendengar T meninggal dunia. Ia sempat datang ke rumahnya sesaat setelah jenazah T ditemukan istrinya.
Ali mengenal T sebagai pribadi yang tak memiliki banyak masalah di kampung. Proses pemungutan suara di kampungnya juga berjalan dengan lancar. Ia menduga, kematian T lebih terkait dengan masalah pribadi, sebab Ali mendengar T sering terlibat cekcok dengan istrinya.
Sesaat setelah jenazah T ditemukan, polisi telah melakukan pemeriksaan. Menurut keterangan polisi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh T. Ia diyakini meninggal karena bunuh diri.
Sehari-hari, T bekerja sebagai buruh tambang pasir. Ia juga memiliki beberapa sapi ternak. Ia meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
T dikenal sebagai seorang pendiam. Ia tak banyak bercerita dan tak mudah marah. Kendati demikian, ia sering melontarkan gurauan kepada teman-temannya.
Sebagai lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG), korban dikenal sebagai orang yang cerdas. Terkadang ia mengajar ngaji anak-anak, mengisi pengajian, dan menjadi pembawa acara dalam kegiatan-kegiatan kampung.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Di Depan Jenazah KPPS, Ganjar: KPU Harus Urus Semua Ini!
-
Prabowo Sempat Video Call Sambil Buang Air Kecil Sebelum Meninggal Dunia
-
Berawal Ribut sama Istri di TPS, Caleg PDIP Keroyok Warga Sepulang Nyoblos
-
Bermasalah, 56 TPS di Malang Terancam Gelar Penghitungan Suara Ulang
-
Pengawas Pemilu Dilempari Batu saat Temukan Kecurangan
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip