Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Sabtu, 11 Mei 2019 | 23:20 WIB
Salah satu sudut kawasan lokalisasi Pasar Kembang di Yogyakarta saat Ramadan. (Suara.com/Rahmad Ali)

SuaraJogja.id - Lokalisasi prostitusi Pasar Kembang Yogyakarta tetap beroperasi meski dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta (P3SY) sebelum bulan puasa berembuk bersama kelompok kerja, paguyuban pedagang serta stakeholder setempat.

Keputusan yang disepakati, Pekerja Seks Komersial (PSK) hanya diperbolehkan menerima tamu setelah salat Tarawih.

"Kalau di bulan biasa, mereka (PSK) on dari habis Isya dan sudah di lokasi. Kalau bulan puasa mereka on habis Tarawih,” kata Ketua P3SY, Nia V, Sabtu (11/05/2019).

Baca Juga: Buka Puasa di Eks Lokalisasi Dupak, Risma Tawarkan Beasiswa Khusus

Meski sempat mendapat keluhan dari sebagian PSK karena berkurangnya pendapatan akibat waktu operasi lokalisasi yang berubah, hal ini lebih baik daripada menutup secara total kegiatan prostitusi, yang akan berdampak pada mata pencaharian PSK untuk bertahan hidup.

"Kembali lagi, rezeki kan tetap Tuhan yang atur. Tapi ya, ada banyak yang mengeluh juga untuk penghasilannya menurun di bulan puasa," katanya.

Perempuan yang sekarang berprofesi sebagai pedagang di lokasi lokalisasi ini mengemukakan, sebagian besar PSK masih menerima tamu. Sisanya memilih off dan berpuasa di kampung halaman.

Lebih lanjut Nia mengatakan untuk kegiatan keagamaan selama bulan puasa, P3SY belum mempunyai program sendiri. PSK dipersilahkan mengikuti rutinitas warga.

"Sementara kita ikut warga,” tutupnya.

Baca Juga: Selama Bulan Puasa, Lokalisasi Gang Sadar 'Diliburkan'

Kontributor : Rahmad Ali

Load More