SuaraJogja.id - Selama lebaran Idul Fitri, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta akan memperketat penjagaan wisata pantai. Hal ini dilalukan karena sering terjadi kecelakaan laut.
Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan pantai-pantai di Yogyakarta selalu ramai dikunjungi wisatawan, terlebih saat musim lebaran. Karena itu, intensitas pengamanan menjadi fokus perhatiannya.
"Yogyakarta bagaimanapun juga, jangankan nanti libur Idul Fitri, weekend biasa saja atau long weekend menjadi kepadatan para pengunjung. Jadi kita punya tempat-tempat yang perlu mendapat perhatian seperti pantai Parangtritis misalnya, dimana itu juga perlu mendapat perhatian karena beberapa kali terjadi kecelakaan laut di sana, ini juga menjadi fokus perhatian kita,” kata Dofiri Selasa (28/05/2019).
Sementara itu, Direktur Polisi Air dan Udara (Polairud) DIY Kombes Pol M Mansyur mengatakan kecelakaan laut sering dialami wisatawan dari luar daerah.
Baca Juga: Masih Menganggur, Nelayan di Pandeglang Khawatir Mengalami Kecelakaan Laut
"Rata-rata kita pelajari, korban-korban ini biasanya dari luar Jogja. Karena kalau yang dari Jogja sendiri atau pun DIY mereka sudah tahu karena kita sering imbau," kata Mansyur Selasa (28/05/2019)
Hal ini, kata Mansyur, disebabkan wisatawan yang datang dari luar daerah selain tidak menguasai lokasi wisata, kebanyakan tidak mau mengikuti aturan yang ada.
"Masalahnya. ketika ada wisatawan dari luar daerah mereka berprinsip, 'Pak, kita kesini kan untuk mandi gitu, kenapa dilarang?' Tetapi mereka tidak tahu ada yang justru membahayakan jiwanya sendiri. Akhirnya dipaksain, kemudian terseret (ombak), nah baru terasa,” imbuhnya
Namun begitu, Mansyur mengatakan, pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat serta terus memberi himbauan kepada wisatawan.
"Intinya adalah, kita tetap memberikan himbauan terhadap mereka (wisatawan) kepada siapapun yang datang ke daerah-daerah pantai, sehingga mereka sadar, jadi kita bukan lepas tangan setiap saat setiap waktu kita pasti mengingatkan," harapnya.
Baca Juga: Hebat, Mahasiswa ITB Ciptakan Alat Identifikasi Kecelakaan Laut
Untuk diketahui, selama 2018 sebanyak 128 wisatawan terseret ombak, dua diantaranya meninggal dan satu orang dinyatakan hilang. Sedangkan, medio 2019 9 orang terseret ombak dan 4 diantaranya meninggal.
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
8 Destinasi Wisata di Cilacap, Banyak Spot Instagramable
-
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Solo, Kunjungi Bersama Keluarga saat Pulang Kampung
-
6 Destinasi Wisata di Semarang, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk
-
Mudik ke Wonosobo? Ini 5 Destinasi Wajib untuk Wisata Bareng Keluarga
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari