Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 16 April 2025 | 20:13 WIB
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyoroti kasus PMI yang berangkat tak sesuai prosedur atau unprosedural ke negara-negara tetangga.

Menurutnya tak sedikit dari mereka terbuai iming-iming di media sosial.

Karding bilang para warga negara Indonesia itu tak jarang ditemukan berangkat ke sejumlah negera, seperti Kamboja, Myanmar, dan Thailand.

"Media sosial. Jadi, rata-rata yang ke negara-negara tujuan Myanmar, Thailand, termasuk Kamboja, itu anak-anak yang terdidik. Anak-anak yang sudah punya pekerjaan sebelumnya. Tertarik oleh iming-iming promosi, lalu kemudian di situlah mereka kena," kata Karding saat ditemui wartawan di Godean, Sleman, Rabu (16/4/2025).

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Prabowo Mencuat, Begini Kata Mensesneg

Karding menegaskan tak tinggal diam terkait persoalan tersebut. Berbagai langkah dan upaya untuk menanggulangi keberangkatan unprosedural PMI itu terus digencarkan.

Termasuk pihak kementerian yang telah membentuk tim khusus untuk menghadapi persoalan itu.

Salah satunya dengan menggandeng lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan menangani informasi digital palsu serta penipuan daring.

Mulai dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta tim siber aparat kepolisian. Tidak terkecuali media massa yang ada di Indonesia sekarang ini.

"Dan di media, ada beberapa media kan memang ada yang khusus untuk mana yang hoaks, mana yang ini [bukan hoaks], tuh kan, ada itu program seperti itu," ungkapnya.

Baca Juga: Pakar Hukum Tata Negara UGM Puji Dalil Kuat Empat Mahasiswa Penggugat Presidential Threshold

Disampaikan Karding, kolaborasi antara kementerian dengan berbagai instansi ini sangat penting untuk dilakukan.

Load More