SuaraJogja.id - Dua peternak asal Dusun Grobog IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga terindikasi atau suspect antraks. Keduanya kemudian dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Mereka peternak dari Grobog IV yang merupakan kawasan zona merah pasca munculnya kasus sapi mati mendadak di dusun tersebut, Kamis (27/6/2019) kemarin. Selain Grogol IV, sejumlah dusun lain seperti Dusun Grogol III, IV, V dan VI serta Dusun Tawarsari, Desa Wonosari dan Dusun Kajar 3 di Desa Karangtengah saat ini juga masuk zona merah antraks.
Dari hasil uji sampel tersebut, satu pasien dinyatakan negatif antraks. Satu pasien lagi belum diketahui hasilnya.
"Dari uji koreng di laboratorium, alhamdullilah negatif untuk satu pasien. Satu pasien lagi belum kami dapatkan hasilnya karena masih menunggu hasil lab," papar Camat Karangmojo, Marwatahadi di Balai Desa Bejiharjo, Jumat (28/6/2019).
Baca Juga: Antisipasi Keluar Masuk Ternak, Pemkab Gunung Kidul Bangun Posko Antraks
Marwatahadi menjelaskan, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, kedua pasien tersebut hanya terkena spora antraks di kulit luarnya. Sehingga mudah untuk ditangani di puskesmas setempat, termasuk pengobatannya.
Karenanya warga Dusun di Karangmojo dihimbau untuk waspada terhadap spora yang bisa saja bertebaran di dekat kandang ternak. Gejala antraks bisa dideteksi bila di kulit yang terluka terjadi pembengkakan secara meluas dan besar.
Bila hal itu terjadi, apalagi bila sebelumnya ada kasus hewan ternak meninggal tiba-tiba, maka diharapkan segera datang ke puskemas untuk diperiksa.
"Hal ini kami coba sosialisasikan ke warga dan peternak untuk mengantisipasi terjangkitnya antraks pada mereka," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Sapi Mati karena Antraks, Dusun Grogol di Yogyakarta Dilokalisasi
Berita Terkait
-
Jelang Hari Raya Idul Adha, Kenali Ciri-Ciri Hewan Kurban Terinfeksi Bakteri Antraks
-
Antisipasi Penyebaran Antraks Meluas, Kementerian Pertanian RI Lakukan Vaksinasi di Gayamharjo Prambanan Sleman
-
Cegah Penyebaran Antraks, Kemenkes Koordinasi dengan Kementan: kalau Ada Bakteri Harus Dibakar
-
Cermati Ciri-ciri Antraks pada Sapi dan Manusia, Penyakit Ternak Mewabah di Jogja
-
Geger Penyakit Antraks Tewaskan 3 Orang Di Gunung Kidul, Guru Besar FKUI Angkat Bicara
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Rayakan 270 Tahun Berdirinya DIY, Ratusan Sekolah di Jogja Nabuh Gamelan Serempak
-
Luas Masa Tanam Kedua Turun Drastis, Dinas Pertanian Gunungkidul Sebut Karena Persoalan Air
-
Apresiasi Pemberian Bonus Hari Raya ke Ojol dan Kurir Online, Pakar UGM Soroti Soal Pengawasan Regulasi
-
Polisi Temukan Terduga Pelaku Pembakaran Gerbong KA di Stasiun Yogyakarta, Ini Motifnya
-
Terungkap! Satpam Salah Satu SMA di Sleman Terlibat Jaringan Penyuplai Senpi ke KKB