SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang Pasar Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengklaim belum tahu kebijakan relokasi pasar untuk dibangun rel kereta api menuju Yogyakarta International Airport (YIA).
Namun, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi menyanggah hal tersebut. Menurut Gatot semua dokumen relokasi, termasuk ganti untung yang diberikan Pemda DIY pada warga terdampak bandara di Kulon Progo pun termasuk pedagang di Pasar Glagah sudah ada semua.
"Sudah ada dokumen semua, artinya proses sosialisaisi sudah, berita acara sudah, IPL (izin penetapan lokasi-red) gubernur juga sudah," ungkapnya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/7/2019).
Gatot mengemukakan, jika surat IPL Gubernur DIY sudah diterbitkan, berarti warga dipastikan sudah merelakan tanahnya digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur YIA. Meski Gatot mengakui belum bisa memastikan kawasan yang nantinya akan jadi tempat relokasi.
Saat ini Pemda DIY masih dalam tahap proses pembebasan tanah di sejumlah titik, termasuk di kawasan Pasar Glagah. Namun dirinya meyakinkan kebanyakan kawasan yang digusur itu bukan merupakan tanah hunian.
"Sekarang masih proses pembebasan (lahan). Kalau idealnya (pemda) tidak memikirkan pindah tapi ganti untung untuk mencari tempat lain," tandasnya.
Selain itu, Gatot juga memastikan Pemda DIY sudah melakukan sosialisasi relokasi warga terdampak pembangunan rel kereta menuju ke Yogyakarta International Airport (YIA).
"Yang protes mungkin belum lihat rupiahnya (ganti untung). Kalau lihat rupiahnya, ya cocok," ujar Gatot di Kompleks Kepatihan DIY, Senin (8/7/2019).
Menurut Gatot, tidak hanya relokasi dan ganti untung yang diberikan Pemda DIY sebagai kompensasi warga terdampak pembangunan bandara. Bahkan Angkasa Pura juga memberikan kesempatan bagi warga terdampak untuk menjadi pegawai di bandara baru Yogyakarta tersebut.
Baca Juga: Keberadaan Taksi Bertarif Online Resahkan Sopir Taksi Resmi Bandara YIA
Setelah pembebasan lahan dan pembangunan bandara selesai pada akhir Juli 2019 mendatang, Pemda DIY bersama pemkab Kulon Progo akan fokus pada penetapan kawasan aerotropolis.
Sesuai masterplan pembangunan YIA, di kawasan tersebut nantinya akan dibangun apartemen dan perkantoran yang sesuai tata ruang nasional dan tata ruang provinsi untuk melengkapi transportasi yang juga dibangun.
"Kita memang memprioritaskan bandara dulu, biar rencananya rampung satu-satu. Kulon Progo sudah selesai pembebasan jalan, tinggal menunggu perkembangan aerotropolis," jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
-
7 Rekomendasi HP Murah Kamera Terbaik Agustus 2025, Spek Dewa Harga Jelata
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
-
Target Penerimaan Bea Cukai Rp334 Triliun di 2026, Para 'Ngudud' Jadi Tulang Punggung
Terkini
-
Damkar Jogja Minta Maaf Gagal Temukan Kunci di Selokan: Sudah Keluarkan Ilmu Debus!
-
Waspada Macet Total! Ring Road Utara Jogja Bakal Ditutup Malam Hari, Ini Skenario Pengalihan Arusnya
-
Waspada Warga Jogja! Proyek Tol Jogja-Solo Masuki Ring Road Utara, Pemasangan Girder Dimulai
-
Protes Kenaikan Tunjangan, Aktivis Jogja Kirim Korek Kuping dan Penghapus ke DPR RI
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!