SuaraJogja.id - AA, pemuda yang masih berstatus mahasiswa diringkus polisi lantaran terlibat dalam kasus prostitusi online. Dalam kasus ini, warga asal Jambi Timur itu berperan sebagai mucikari.
Kanit Tipiter Sat Reskrim Polres Sleman Ipda Apfryyadi Pratama Bariang mengatakan, selama menjalankan bisnis esek-esek itu, AA mempromosikan wanita PSK di jejaring media sosial, Twitter.
"Telah berhasil kami tangkap satu orang mucikari yang mana menggunakan sarana media online untuk menjalankan kegiatan prostitusinya," ujar Apfryyadi kepada awak media Selasa (9/7/2019).
Dalam mempromosikan layanan seks ini, AA mengelola sebuah akun Twitter dengan akun Mecca95@mecca951. Dalam akun tersebut, AA memajang foto-foto PSK yang siap melayani hasrat para lelaki hidung belang.
Pemuda itu mematok harga sebesar Rp 500 ribu untuk setiap PSK dengan durasi waktu kencan selama satu jam.
"Ini di iklannya sendiri ditawarkan Rp 500 ribu. Tertulis satu kali 500 maksimal satu jam. Dari transaksinya baru di posting 2 jam," tambahnya.
Setiap ada pelanggan yang berminat, pemuda tersebut akan mendapatkan bayaran sebesar 25 persen dari harga yang telah disepakati.
"Dia (AA) dengan dengan menampilkan foto seseorang (PSK) kemudian menampilkan harga yang ditawarkan untuk kegiatan prostitusinya. Kemudian itu di-share, sehingga masyarakat yang mengakses akun ini bisa memesan dan berkomunikasi langsung dengan mucikarinya," katanya.
Setelah dilakukan pendalaman dari laporan yang diterima polisi, AA kemudian dibekuk saat sedang berada di sebuah hotel beralamat di Jalan Wahid Hasyim Nologaten No 41, Dabag, Condongcatur, Depok Sleman pada Selasa (24/6/2019) lalu.
Baca Juga: Lagi Teler, Residivis Diciduk Bersama Perempuan Muda di Kamar Hotel
Berdasarkan pengakuan pelaku, ia baru kali pertama melakukan kejahatannya karena motif ekonomi.
Dari hasil kejahatan ini, polisi turut menyita barang bukti berupa dua buah bungkus kondom merek sutra, dua buah kondom yang sudah digunakan, handphone merek Oppo F1s tipe A1601 warna rose gold, handphone iPhone 8 plus warna rose gold, handphone iPhone 8 plus warna merah serta uang tunai sebesar Rp 600 ribu rupiah.
Akibat dari kejahatannya, pelaku diancam dengan Pasal 45 ayat (1) UU RI No 19 tahun 2016 tentang ITE atau Pasal 296 atau Pasal 506 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan atau denda paling banyak sebesar Rp 1 miliar.
Kontributor : Rahmad Ali
Berita Terkait
-
Prostitusi Online 'Violet' di Banten Terbongkar, Begini Cara Kerjanya
-
Layanan Jasa Prostitusi Online 'Violet' di Banten Terbongkar
-
Divonis Lima Bulan Penjara, Vanessa Angel Bakal Bebas Empat Hari Lagi
-
Terbukti Langgar UU ITE, Vanessa Angel Dituntut Enam Bulan Penjara
-
Divonis Ringan, Tiga Mucikari Vanessa Angel Berpeluang Lebaran di Rumah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
-
Kerja di Luar Negeri Aman? BP3MI DIY Beri Peringatan Penting Sebelum Tergiur Gaji Tinggi
-
Jalan Sedogan-Balerante 'Dikepung' Portal! Pemkab Sleman Ambil Tindakan Tegas Atasi Truk Galian C yang Meresahkan Warga
-
Siap Taklukkan Menoreh? BiosfeRun 2025 Suguhkan Rute Baru Berstandar Internasional
-
Aliansi Jogja Memanggil Bongkar Kekerasan Aparat, Tuntut Pembebasan Aktivis hingga Reformasi Polri