Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 18 Juli 2019 | 13:49 WIB
Kepala Desa Parangtritis, Topo (66). (Suara.com/Ali)

SuaraJogja.id - Kepala Desa atau setingkat lurah di Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta tidak percaya tsunami setinggi 20 meter akan terjadi. Meski Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) melaporkan sepanjang pantai Cilacap, Yogyakarta sampai Jawa Timur berpotensi disapu tsunami setinggi 20 meter jika prediksi gempa 8,8 SR benar terjadi.

Kepala Desa Parangtritis, Topo (66) menganggap itu hanya sebagai isu saja. Sebab isu akan trjadi gempa besar dan tsunami sudah sering beredar. Dia mengimbau warganya tidak perlu resah. Alasannya pihaknya sudah menyediakan jalur evakuasi yang cukup.

"Saya tidak percaya tsunami itu akan terjadi," kata Topo saat ditemui Suara.com di Dusun Grogol VII, Parangtritis, Kretek, Bantul, Kamis (18/7/2019).

Topo pun mengklaim menyediakan jalur evakuasi pihaknya juga sudah melakukan simulasi tsunami pada 2017 sebanyak dua kali. Sementara itu, Manto warga yang berdagang di sekitar pantai Parangtritis juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya para warga sudah terbiasa dengan isu tsunami.

Baca Juga: Gempa Bumi di Bali, Ini Tips Menyelamatkan Diri yang Aman

"Dulu juga pernah ada isu seperti itu, sudah lama, banyak yang takut. Bahkan ada yang memilih pulang kampung tidak berjualan lagi. Tapi ternyata tsunami tidak terjadi, akhirnya isu seperti itu sudah dianggap biasa," ujarnya.

Kontributor : Rahmad Ali

Load More