Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 18 Juli 2019 | 14:45 WIB
Ilustrasi dampak tsunami Selat Sunda. [Adek Berry/AFP]

SuaraJogja.id - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG sudah tahu lokasi retakan pemicu gempa 8,8 skala richter yang diprediksi akan mengguncang pesisir Yogyakarta. Gempa itu diprediksi memicu tsunami setinggi 20 meter.

Sumber- sumber gempa yang dapat memicu terjadinya tsunami telah terpetakan dengan baik oleh para pakar. Termasuk juga untuk di wilayah selatan Yogyakarta.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mlati, I Nyoman Sukanta meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan potensi gempa bumi bermagnitudo 8,8 dan tsunami dengan ketinggian sekitar 20 meter di kawasan Pantai Selatan seperti yang dirilis Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Rabu (17/7/2019) kemarin.

"Sudah kami petakan di samudera hindia di sebelah selatan yogya," paparnya.

Baca Juga: Prediksi Tsunami dan Gempa, Warga Parangtritis Ketakutan, Lari dari Kampung

Menurut Nyoman, karena semua pihak tidak tahu kapan terjadinya gempa dan besar kekuatannya, BMKG melakukan langkah-langkah mitigasi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak.

"Kita lakukan mitigasi agar memiminalisir korban jiwa dan kerugian harta benda," tandasnya

Nyoman menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan BPBD untuk melakukan kegiatan sosialisasi. Selain itu TTX (table top excercise), simulasi gempa dan tsunami kepada masyarakat terdampak.

Sebelumnya BPBD merilis potensi gempa bumi dan tsunami terjadi di Samudera Hindia atau selatan Pulau Jawa karena merupakan pertemuan lempeng Eurasia dan Indoaustralia. Pertemuan itu berpotensi terjadinya gempa bumi tektonik.

Letak pertemuan lempeng di tengah laut menyebabkan wilayah pesisir menjadi rentan terhadap bahaya tsunami yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng tersebut.

Baca Juga: Ancaman Gempa 8,8 SR, Lurah Parangtritis Tak Percaya Akan Terjadi Tsunami

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More