SuaraJogja.id - Desa Ngoro-Ngoro, Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), selalu menyampaikan imbauan pada jam 18.00 WIB. Pengumuman itu disampaikan melalui pengeras suara masjid-masjid.
Para takmir akan mengumumkan pelarangan penggunaan peralatan elektronik selama dua jam dimulai dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB setiap harinya.
"Sekarang sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Kepada bapak-bapak, ibu-ibu dan adik-adik diimbau untuk mematikan alat elektronik seperti radio, hape, televisi, dan sebagainya. Mari kita sengkuyung (bersama-sama) memberikan kesempatan untuk anak fokus belajar," ujar takmir Masjid Muttaqin, Padukuhan Jati Kuning, Ngoro-Ngoro, Patuk, Gunungkidul, seperti dikutip Suara.com pada Selasa (13/8/2019)
Berdasarkan pemantauan Suara.com di lapangan tidak ada warga yang menyalakan perangkat elektronik pada jam tersebut.
Baca Juga: Gempa Yogyakarta saat Takbir Berkumandang, Warga: Ranjang Rasane Goyang
Salah satunya Yono (46), warga di Padukuhan Jati Kuning, Ngoro-Ngoro, mengatakan sengaja mematikan perangkat elektronik termasuk ponsel miliknya.
Yono beralasan ponsel maupun perangkat elektronik lainnya telah merusak generasi bangsa, khususnya di wilayah Padukuhan Jati Kuning terutama di bidang prestasi.
"Sejak adanya HP, anak-anak di sini jadi enggak disiplin mengaji dan belajar. Dulunya anak-anak di sini berprestasi, sekarang malah enggak," kata dia saat diwawancarai di sela-sela pengajian.
Sementara warga lain, Agata Fajar Pratama (12), mengaku menyambut baik kebijakan yang dicanangkan pemerintah desa ini. Ia beralasan bisa memaksimalkan waktu belajarnya bersama teman-teman.
"Bisa belajar lebih tenang, orangtua juga tidak sibuk sendiri, bisa ngaji bareng teman-teman juga di masjid," ujarnya.
Baca Juga: Malam Takbiran Idul Adha, Gempa M 5,1 Guncang Bantul Yogyakarta
Kontributor : Rahmad Ali
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Dapat Rekomendasi dari DPP Gerindra, Sutrisna Wibawa dan Sumanto Siap Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Ruang Aksi Muda: Kolaborasi GSM dan Milenial Bergerak, Hadirkan Pembelajaran Inspiratif di Gunungkidul
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali