Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Rabu, 14 Agustus 2019 | 07:35 WIB
Screening Bumi Manusia di XXI Yogyakarta, dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X [Suara.com/Putu Ayu Palupi].

SuaraJogja.id - Sutradara Hanung Bramantyo meluncurkan film terbarunya "Bumi Manusia" di XXI Yogyakarta, Selasa (13/8/2019) malam. Yang istimewa, film hasil adaptasi novel karya Pramoedya Ananta Toer bersetting zaman penjajahan Belanda ini dihadiri Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X dan GKR Hemas serta puteri ketiga mereka, GKR Maduretno.

Bersama sejumlah pemain seperti Ine Febriyanti, Mawar Eka de Jongh dan Donny Damara, Sri Sultan menonton film yang berdurasi lebih dari tiga jam ini mulai pukul 20.00 WIB. Didampingi Hanung Bramantyo dan sang istri, Zaskia Adya Mecca, Gubernur DIY itu tampak menikmati film yang diputar di kursi barisan tengah.

Sri Sultan usai menonton mengungkapkan film karya sineas muda Indonesia itu dibuat secara cermat. Dengan lokasi syuting 80 persen di Yogyakarta, film ini sangat menarik untuk warga setempat.

"Film ini adalah produk seni yang diperlukan orang-orang untuk punya value. Cerita tentang warna kulit, yang menjajah dan dijajah mewarnai film ini," papar Sri Sultan.

Baca Juga: Berita Pilihan Pagi Ini: Adegan Sinetron Hingga Game Android Bertema HUT RI

Sementara Hanung Bramantyo menjelaskan, film itu dimainkan lebih dari 1.000 pemain lokal Yogyakarta, selain lokasi syutingnya juga banyak dilakukan di kota ini. Hal ini menandakan kota pariwisata ini memiliki potensi yang luar biasa dalam perkembangan dunia perfilman Indonesia.

"Kalau Amerika punya Los Angeles sebagai kota perfilman, maka bisa saja kita punya Yogyakarta," tandasnya.

Film ini mengisahkan tentang Minke yang dimainkan Iqbaal Ramadhan, salah satu pribumi yang berhasil masuk ke Hoogere Burgershool (HBS). Dengan bumbu percintaan antara Minke dengan gadis blasteran Belanda, Annelis Mallema, putri dari Nyai Ontosoroh, film ini menceritakan tentang perjuangan kaum pribumi melawan tirani penjajah.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Top 5 Otomotif: Regulasi Mobil Listrik, Sampai Berkendara ke Bhutan

Load More