SuaraJogja.id - Keamanan mahasiswa Papua yang ada di Jawa Tengah dijamin oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Dia langsung menelepon Gubernur Papua, Lukas Enembe, seusai insiden pemasangan spanduk yang terjadi di dekat Asrama Mahasiswa Papua yang ada di Semarang.
"Saya telepon langsung Gubenur Papua, tenang saja, saya jamin keamanan saudara dari Papua yang ada di sini," kata Ganjar, Selasa (20/8/2019).
Ganjar mengaku setelah mengetahui insiden di Asrama Mahasiswa Papua, di Tegal Wareng, Kelurahan Candi Semarang, pada Minggu (18/8/2019), langsung memerintahkan Kapolda Jateng untuk menurunkan spanduk tersebut.
"Sudah dicopot Pak Kapolda. Saya minta juga kepada seluruh masyarakat Jateng ikut menjaga, karena bagaimanapun mereka adalah saudara kita sebangsa setanah air," katanya.
Ganjar juga meminta agar semua bisa dikomunikasikan antara mahasiswa Papua dengan masyarakat sekitar. Jangan sampai kembali ada ungkapan yang tidak mengenakan.
"Kalau (spanduk) itu malah mengganggu perasaan orang kan tidak enak. Diajak ngobrol saja, pemerintah siap memfasilitasi, saya sudah komunikasi dengan teman-teman kita dari Papua dan mereka oke-oke saja," ucapnya.
Untuk menghindari terjadinya kerusuhan, Ganjar mengimbau kepada masyarakat Jawa Tengah untuk tidak memprovokasi. Dia juga meminta seluruh masyarakat Jawa Tengah unuk saling bersatu untuk menjaga keamanan dan kondusifitas.
"Saya minta semua harus menahan diri. Sudah, ayo saling memaafkan. Jangan dikembangkan (provokasi) lagi," katanya.
"Apalagi, banyak saudara kita dari Papua ini sedang sekolah, mari kita jaga agar belajarnya tidak terganggu dengan urusan ini," imbuhnya.
Baca Juga: Kerusuhan Manokwari, Jokowi: Emosi Boleh Tapi Memaafkan Itu Lebih Baik
Menurut Ganjar, kasus kerusuhan yang terjadi di Surabaya, Malang, Manokwari dan Makassar menjadi pembelajaran bagi semuanya. Tidak boleh dalam bermasyarakat menggunakan kata yang tidak pantas dan dapat menyinggung perasaan orang lain.
"Ngati-ati, njogo perasaan, kita harus sadar bahwa Indonesia punya kultur yang berbeda-beda. Tentu ya tidak ada orang yang menerima dikatakan binatang, maka ndak bisa menerima. Siapa yang mengatakan itu, harus secepatnya meminta maaf. Lalu yang lain saling menghormati, apakah budaya orang lain, apakah tetangga kita, apakah simbol negara, mari kita hormati," katanya.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BJLB1 Jadi Tonggak Penting Pengembangan Investasi Syariah di Pasar Modal Nasional
-
Dari Luka Jadi Cahaya: Resep Hati 'Glowing' ala DRW Skincare dan Ustaz Hilman Fauzi
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan