SuaraJogja.id - Dekan Fakultas Hukum UII Abdul Jamil menyatakan DPR RI terlalu memaksakan diri dalam menetapkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia mengemukakan, jika memang tidak sesuai kriteria untuk masuk sebagai anggota, bisa saja DPR RI melakukan fit and proper test lagi.
"Kalau memang masih ada yang tidak sempurna lima orang, ya jangan dipaksakan. Bisa satu atau berapa orang dulu. Baru kita cari yang lain," ungkap Jamil di kampus setempat, Sabtu (14/9/2019).
Menurut Jamil, dengan rekam jejak pimpinan KPK yang baru yang bermasalah dan cacat etik, DPR dinilai tidak mengindahkan masukan dari banyak pihak. Bahkan, memaksakan kehendaknya di saat jabatannya tinggal beberapa hari saja.
"Kenapa tidak menunggu DPR yang baru saja. Kalau di injury time, maka (DPR) akan membuat kebijakan yang merugikan. Kurang berapa hari toh DPR itu," ungkapnya.
Karena itu, seluruh lapisan masyarakat, lanjut Jamil, tinggal bertumpu pada ketegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meski tidak bisa berharap pada pimpinan yang terpilih, paling tidak ada celah untuk penolakan revisi UU KPK. Ada beberapa tahap dalam proses penetapan UU KPK yang baru.
Presiden masih punya kesempatan untuk menyelamatkan KPK. Jangan sampai revisi yang diusulkan DPR semakin melemahkan lembaga antirasuah tersebut.
"Ya kita tunggu, kalau seperti yang diomongkan Pak Jokowi, ya kita lihat dulu apa bener karena korupsk merugikan rakyat," katanya.
Baca Juga: Orator Dukung Revisi UU KPK Teriak-teriak, Massa Bocah Ini Sibuk Main Pasir
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!