Kampung Pitu terus didatangi oleh para pemburu pusaka namun yang bertahan hanya tinggal tujuh orang. Di antara tujuh orang tersebut ada dua orang yang menikah namun karena adat istiadat yang ada di kampung Pitu mengharuskan, jika jumlah kepala keluarga yang tinggal di kampung di Tuhan hanya tujuh maka mereka harus keluar dari kampung pintu tersebut.
"Yang tinggal di sini adalah keturunan kelima Eyang Iro Kromo,"ungkapnya.
Sebenarnya di di kampung Pitu terdapat sembilan bangunan namun yang ditempati oleh warga hanya ada tujuh bangunan saja. Sampai saat ini keyakinan warga untuk menjaga kepala keluarga hanya berjumlah tujuh tetap dijaga. Jika ada keturunan yang menikah dan ingin tinggal di kampung tersebut maka harus menunggu salah satu kepala keluarga meninggal terlebih dahulu.
Untuk sementara, keturunan yang baru saja menikah harus tinggal di luar area Kampung Pitu. Jika hal ini dilanggar maka masyarakat Kampung Pitu percaya akan terjadi malapetaka yang menimpa mereka. Malapetaka tersebut bisa seperti anggota keluarga yang sakit-sakitan percekcokan hingga salah satu anggota keluarganya meninggal dunia.
Kejadian tersebut cukup nyata karena sudah terbukti beberapa tahun yang lalu. Sebelum gempa tahun 2006 yang lalu, ada salah seorang warga yang tanpa sepengetahuan keluarga besar di kampung Pitu yang secara sembunyi-sembunyi membuat kartu keluarga sendiri.
Selang beberapa saat kemudian terjadi gempa yang cukup Dahsyat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan dampaknya pun terasa hingga di Kampung Pitu.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api
-
Ini Tarif Parkir di Kota Jogja saat Libur Nataru, Simak Penjelasan Lengkapnya
-
Ironi Ketika Satu Indonesia ke Jogja, 150 Ton Sampah Warnai Libur Akhir Tahun
-
Bangkitnya Ponpes Darul Mukhlisin: Dari Terjangan Banjir hingga Harapan Baru Bersama Kementerian PU
-
BRI Komitmen Berdayakan Komunitas dan Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment