Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Praba Mustika
Senin, 30 September 2019 | 14:23 WIB
Demo Gejayan Memanggil (Suara.com/Praba)

SuaraJogja.id - Berangkat dari UIN Sunan Kalijaga, para mahasiswa yang menggelar aksi Gejayan Memanggil Jilid II tak hanya meneriakkan protes untuk DPR tapi juga untuk polisi, yang mengawal aksi mereka, hari ini, Senin (3/9/2019).

Sepanjang jalan, berulang kali peserta aksi Gejayan Memanggil 2 itu menyindir polisi lewat lagu. Para demonstran menyidir polisi soal insiden dua mahasiswa Halu Eloe yang tewas ditembak saat menggelar aksi unjuk rasa, beberapa waktu lalu.  

"Tugasmu mengayomi, pak polisi jangan tembak kawan kami," kompak para mahasiswa saat berteriak kepada anggota polisi.  

Namun pihak kepolisian, hanya menanggapi dengan senyuman.

Baca Juga: Gejayan Memanggil 2, Bundaran UGM Jadi Lautan Mahasiswa dan Anak STM

Massa tiba di depan halaman kantor RRI pada pukul 13.50 WIB dan mendengarkan orasi dari mahasiswa Universitas Atma Jaya.

Aksi Gejayan Memanggil 2 diikuti oleh mahasiswa, buruh, tani, masyarakat umum hingga pelajar STM. Sebelum menggelar long march, massa berkumpul di beberapa titik konsentrasi di Yogyakarta seperti di Bundaran Universitas Gajah Mada atau UGM.

Mereka yang berseragam identitas kampus turut membentangkan poster protes revisi undang-undang bermasalah dan berbagai kritik untuk DPR.

Setelah itu, orator dari kampus Amikom menyerukan massa untuk melanjutkan aksi Gejayan Memanggil pertama yang dinilai belum didengar pemerintah.

Mereka pun menyuarakan 9 tuntutan di antaranya tolak RUU KPK, segera sahkan RUU PKS, tuntaskan pelanggaran HAM dan tindak biang kerok kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.

Baca Juga: Deretan Poster Nyeleneh di Aksi Gejayan Memanggil Jilid 2

Sejumlah aparat turut berjaga mengamankan lokasi sekaligus mengatur lalu lintas di sekitar Rumah Sakit Panti Rapih.

Setelah menyanyikan lagu 'Darah Juang', massa mulai long march pukul 12.45 WIB.

Load More