SuaraJogja.id - Aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa pada Senin (30/9/2019) ini. Aksi pertama dilakukan di pertigaan Kolombo dengan tagline #GejayanMemanggil jilid 2 dan depan Gedung DPRD DIY, aksi serupa juga digelar oleh massa yang menamakan diri Forum BEM Daerah (FBD) DIY.
Koordinator Umum FBD Muhammad Asfar Yakib Untung mengaku meskipun membawa nama BEM, namun Asfar menegaskan, bahwa mereka tidak berada di bawah koordinasi BEM Seluruh Indonesia (SI).
FBD di antaranya diikuti oleh BEM Universitas Respati, UST, Universitas Cokroaminoto, UII dan beberapa perguruan tinggi lainnya. Sehingga ia tidak mempermasalahkan tidak adanya beberapa BEM seperti UGM ataupun UNY dan UMY dalam aksi di depan gedung DPRD DIY.
"Ini tidak ada hubungannya dengan BEM SI. Kita BEM DIY, beda tidak ada garis koordinasi,"ujar mahasiswa Universitas Respati ini.
Baca Juga: BEM se-Yogyakarta Geruduk Gedung DPRD DIY, Bawa 7 Tuntutan
Asfar menyatakan aksi kali ini bukan aksi tandingan di Gejayan. Sebab, sebelum FBD menggelar aksi di depan Gedung DPRD DIY, mereka sudah melakukan koordinasi dengan BEM UGM dan juga UNY.
"Bukan ini bukan aksi tandingan. Aksi kita sama, tetapi tuntutan sedikit berbeda. Kita tetap satu perjuangan," ujarnya.
Ia mengakui ada sedikit perbedaan soal tuntutan mereka terutama soal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS). FBD sengaja tidak mengusung isu RUU PKS dalam aksi mereka di depan Gedung DPRD DIY karena ia mengaku FBD belum mengkaji secara mendalam terkait dengan RUU PKS tersebut.
FBD juga memilih berunjuk rasa di Gedung DPRD DIY karena merupakan representaso dari wakil rakyat. DPRD DIY merupakan representasi dari DPR tempat menyalurkan aspirasi masyarakat. Selain juga aksi di depan gedung DPRD ini juga dilaksanakan BEM daerah di wilayah lain hari ini.
"Ada beberapa kawan BEM di daerah yang juga melakukan aksi seperti kami di gedung DPRD,"klaimnya.
Baca Juga: Dapat Undangan Istana, BEM Nusantara: Kami Bukan Menolak, Tapi Menunda
Aksi unjuk rasa ini juga diwarnai dengan sweeping oleh mahasiswa di dalam gedung DPRD DIY. Peserta sempat mencari anggota DPRD DIY dari Fraksi PDIP Eko Suwanto sebanyak dua kali, pukul 15.30 WIB dan 16.30 WIB.
Menurut Asfar, mahasiswa terpaksa merazia ruangan gedung dewan karena mencari Eko yang sudah tidak ada selepas Salat Asar. Padahal, Eko sebelumnya menemui mereka dan berjanji akan menghuhungi anggota DPRD DIY yang lain agar bergabung di Gedung DPRD DIY.
"Kita kecewa, wakil rakyat kembali tidak menepati janji," tuturnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
BEM SI Demo Tolak RUU TNI di DPR: Rapatkan Barisan! Pukul Mundur Militer ke Barak
-
Cek Fakta: Ketua BEM FISIP Unair Ditangkap karena Hina Presiden
-
Mentan, Mahasiswa & Rektor PTN se-Indonesia Optimistis Capai Swasembada Pangan
-
Wanti-wanti Massa Aksi Indonesia Gelap, Eks Ketua BEM UI Ungkit Undangan Makan Malam Jokowi: Framing Jahat!
-
2.460 Personel Amankan Demo BEM SI di Patung Kuda, Aparat Dilarang Bawa Senjata Api
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan