SuaraJogja.id - Masyarakat Yogyakarta dikejutkan dengan terjadinya kebakaran di kawasan Pasar Kembang atau Sarkem, Rabu (2/10/19).
Diketahui Sarkem kebakaran terjadi pada pukul 10.30 di dalam sebuah gudang kayu. Beruntung, kobaran api telah dipadamkan dengan cepat
Dikabarkan satu orang tewas dalam peristiwa kebakaran di Sarkem ini.
Korban tewas kebakaran Sarkem telah dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.
Sampai saat ini belum diketahui apa yang jadi penyebab terbakarnya gudang kayu di kawasan Sarkem tersebut hingga menewaskan 1 orang.
Di luar peristiwa kebakaran tersebut, nama Pasar Kembang tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Yogyakarta.
Memiliki julukan lain Sarkem, wilayah ini dikenal sebagai kawasan prostitusi yang ada di Yogyakarta.
Sebagai informasi, lokasi prostitusi legendaris ini telah ada sejak 125 tahun yang lalu.
Tempat ini juga sebenarnya memiliki nilai historis dan juga bersejarah di Yogyakarta sejak zaman Belanda.
Baca Juga: Warga Duga Sarkem Yogyakarta Kebakaran karena Puntung Rokok atau Kompor
Dahulu pada tahun 1818, tak jauh dari area Pasar Kembang terdapat proyek pembangunan rel kereta api yang akan menghubungkan Kota Yogyakarta dengan daerah lain.
Tentu saja, kawasan tersebut dipenuhi oleh para pekerja proyek yang tengah mengerjakan rel kereta api tersebut.
Agar uang gaji para pekerja kembali jadi pemasukan pemerintah Belanda, akhirnya mereka membangun Pasar Kembang.
Tujuannya sudah pasti, agar gaji pekerja dapat dibelanjakan di Pasar Kembang dan dijadikan pemasukan oleh Pemerintah Belanda.
Seiring berjalannya waktu, semenjak Indonesia merdeka, banyak pihak yang kemudian memberikan penyuluhan kepada para pekerja di Pasar Kembang.
Tetapi, keberadaan Pasar Kembang ini secara disadari atau tidak telah menunjang ekonomi dan sistem mata pencaharian warga sekitar.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Kuliner Malam Yogyakarta: Tak Sekadar Gudeg dan Angkringan
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Asap Kebakaran Hutan Jadi Masalah Lintas Negara: Solusi Sudah Ada, Tapi Kenapa Diabaikan?
-
Kebakaran Hebat Pabrik Konstruksi di Serpong Utara
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Tetap Tenang, Simak 10 Tips Bagi yang Baru Pertama Kali Naik Pesawat
-
Waspada Hujan di Jogja! Ini Prakiraan Cuaca BMKG untuk 18 September 2025
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia