SuaraJogja.id - Keraton Yogyakarta, hingga kini masih dikenal dengan beragam adat istiadat serta nilai budayanya yang begitu kental dan selalu menarik untuk disimak.
Bukan hanya itu saja, ternyata terdapat banyak sajian makanan tradisional khas Keraton Yogyakarta yang sangat menggugah selera.
Salah satunya yakni Manuk Nom. Meski memiliki nama Manuk Nom, hidangan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan sajian berbau ayam atau burung.
Ya, Manuk Nom ini merupakan hidangan penutup berupa puding kukus yang terbuat dari tape ketan.
Baca Juga: Keraton Yogyakarta Gelar Numplak Wajik untuk Sambut Gerebeg Besar
Dikutip Suara.com dari laman Instagram resmi @kratonjogja, Kamis (3/10/19), sajian Manuk Nom ini merupakan salah satu menu kegemaran Sultan Hamengkubuwono IX lho.
Manuk Nom sendiri jika diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki makna burung muda.
Merupakan salah satu kuliner bersejarah, Manuk Nom ini kerap disajikan dalam sejumlah acara jamuan kerajaan mulai tahun 1877 sampai dengan tahun 1921.
Seiring berjalannya waktu, pada era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII tahun 1921-1939, karena kelezatannya, Manuk Nom mulai disuguhkan kembali sebagai hidangan pembuka.
Tampilan puding dengan kedua emping dipasang di kedua sisi ini membuat sajian Manuk Nom tampak seperti burung muda yang mengepakkan kedua sayapnya.
Baca Juga: Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta
Umumnya, Manuk Nom ini disajikan dengan tiga hingga empat keping keripik emping goreng.
Hidangan pencuci mulut dengan warna memikat ini dahulu sangat sulit ditemukan, karena hanya disajikan untuk keluarga kerajaan saja.
Namun sekarang, Anda dapat membuat sajian Manuk Nom ini di rumah sendiri. Pertama-tama sebelum membuat kudapan Manuk Nom ini berikut bahan-bahan yang wajib Anda siapkan :
1. Tape ketan hijau 400 gram, kemudian peras airnya
2. Susu segar 1 liter atau jika tidak ada bisa diganti santan
3. Gula pasir
4. Kuning telur sebanyak 3 butir dan putih telur 1 butir kemudian dikocok rata
5. Vanili bubuk 1/4 sendok teh
6. Margarin 2 sendok makan
7. Garam 1/4 sendok teh
Setelah bahan-bahan sudah siap, berikut langkah membuat kudapan Manuk Nom :
1. Pertama, campur telur yang sudah dikocok tadi, susu atau santan, vanili, gula, dan tape ketan hijau. Setelah itu aduk adonan hingga rata.
2. Oles pinggan tahan panas dengan sedikit margarin, kemudian tuang adonan. Masukkan sisa margarin di atas Manuk Nom lalu kukus hingga matang.
3. Setelah jadi, sajikan kudapan Manuk Nom tadi dengan beberapa emping goreng.
Nah, itu tadi cara singkat membuat kudapan lezat ala Keraton Yogyakarta bernama Manuk Nom, tidak sulit bukan? Selamat mencoba di rumah ya!
Berita Terkait
-
Berencana Liburan ke Keraton Yogyakarta? Ini Harga Tiket dan 5 Pengalaman Unik yang Didapat
-
Fakta Unik Keraton Kilen Yogyakarta: Tempat Jokowi Bertemu Empat Mata dengan Sultan Hamengkubuwono X
-
Tanpa Keluarga, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Yogya, Ada Apa?
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Menyantap Makanan Tradisional Khas Jambi di Pondok Pindang Rawas
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan