Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Husna Rahmayunita
Rabu, 09 Oktober 2019 | 14:06 WIB
Ustaz Abdul Somad memberikan keterangan pers di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/8). [Suara.com/Arya Manggala]

SuaraJogja.id - Sebuah surat undangan kuliah umum pendakwah Ustaz Abdul Somad mengatasnamakan Universitas Gadjah Mada (UGM) mendadak viral dan ramai dibicarakan di jagat maya.

Dalam surat yang diunggah oleh salah seorang warganet pengguna akun jejaring sosial Twitter @RiuUtomoRizki, tertulis surat itu dibuat tanggal 7 Oktober 2019.

Surat yang tertulis 'undangan' dengan kop Masjid Kampus UGM ditujukan kepada Kepala Pusat Studi Asia Pasifik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Di surat tersebut, diinformasikan bahwa akan digelar kuliah umum bersama Ustaz Abdul Somad dan Prof Dr Heddy Shri Ahimsa Putra.

Baca Juga: Naik Moge, Ustaz Abdul Somad Disuruh Ceramahi Rekannya yang Tak Pakai Helm

Tema kuliah umum tersebut, sebagaimana tertulis di undangan, yakni Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Pondasi Kemajuan Indonesia.

Disebutkan, surat itu mengundang seluruh pimpinan untuk hadir dalam acara yang dihelat pada Sabtu 12 Oktober 2019 mendatang di Ruang Utama Masjid Kampus UGM.

Di bagian bawah surat, tertera tanda tangan Ketua Takmir Masjid Kampus UGM Mashuri Maschab dan Sekretaris Takmir Prof Dr Edy Meiyanto.

Surat itu menuai kritik dari si pengunggah, yakni akun @RiuUtomoRizki. Dia mempertanyakan sikap UGM yang mengundang Abdul Somad, sosok yang dinilai sarat kontroversi, dalam kuliah umum.

Surat undangan kuliah umum UAS di UGM. (Twitter)

"M E N G U N D A N G | Siapapun narasumber di acara kuliah umum di lingkungan kampus negeri itu sah-sah saja tapi dengan segala kontroversi yang sering dibuatnya, apakah tidak ada lagi narasumber selain UAS @UGMYogyakarta?" kicau akun @RiuUtomoRizki.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Kafirkan Penonton Drama Korea, PSI: Sangat Menyakitkan

Cuitan si pengunggah surat undangan kuliah umum UAS. (Twitter)

Berdasarkan kabar terakhir, pimpinan UGM meminta agar acara tersebut dibatalkan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Humas dan Protokol UGM Iva Ariani.

Load More