SuaraJogja.id - Kabupaten Sleman kembali menggelar upacara adat Saparan Bekakak. Upacara ini akan dimeriahkan dengan pasukan Ogoh-Ogoh, Gendruwo dan Wewe Gombel.
Ketua Panitia Bambang Cahyono mengungkapkan rangkaian pelaksanaan upacara adat diawali sejak 28 September 2019 yang berupa pasar malam dan gelar potensi seni budaya, yang meliputi jathilan, tari-tarian, ekelton, campursari, Koes Plusan, kethoprak, wayang kulit dan pameran UMKM.
"Jumat 18 Oktober 2019 mulai pukul 10.00 – 11.30 WIB pasangan bekakak dan berbagai gunungan dapat dilihat oleh masyarakat umum di Balai Desa Ambarketawang," kata Bambang dalam keterangannya, Rabu (16/10/2019).
Sejumlah kegiatan lain juga akan dimeriahkan seperti gending uyon-uyon atau karawitan. Upacara seremonia, pemecahan kendi, pelepasan burung merpati putih dilanjutkan dengan prosesi kirab yang didukung oleh bregada utama. Yaitu Bregada Mejing Kidul, Delingsari, Gamping Kidul, Gamping Lor, serta berbagai bregada dan peserta kirab budaya .
Baca Juga: Aksi Emak-emak di Sleman, Kenang Masa SD Lewat Lomba SKJ Jadoel
"Akan ada pengalihan arus dari arah barat di Jalan Wates akan dilakukan di pertigaan Klangon ke arah utara menuju Gedongan dan Tempel, pertigaan Universitas Mercu Buana ke utara menuju Godean, dan perempatan Depok di sebelah timur SPBU Ambarketawang ke arah utara. Sedangkan dari arah timur akan dilakukan pengalihan di perempatan ringroad Pelemgurih ke arah utara," jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayan Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara mengungkapkan bahwa upacara adat Saparan Bekakak merupakan event budaya unggulan yang telah masuk dalam kalender event Kabupaten Sleman maupun Propinsi DIY, bahkan gaungnya sudah menasional.
"Kehadirannya sangat dinanti-nantikan warga Yogyakarta dan Jawa Tengah, bahkan oleh wisatawan luar daerah serta mancanegara yang sedang berada di Yogyakarta," kata Aji saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/10/2019).
Upacara adat yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya ini tetap dipertahankan hingga kini untuk mengenang perjuangan dan kesetiaan abdi dalem Kraton Yogyakarta bernama Ki Wiro Suto terhadap Sri Sultan HB I.
Baca Juga: Main Jam 1 Siang, Protes Gelandang PSS Sleman Putri: Kami Ini Perempuan
Berita Terkait
-
Menilik Karya Pematung Legendaris di Griya Seni Hj Kustiyah Edhi Sunarso
-
Karnaval Pelangi Budaya Bumi Merapi Akan Kembali Dihelat, Catat Tanggalnya
-
PSSI Disarankan Tunjuk Seto Nurdiyantoro Latih Timnas Indonesia
-
PSS Catatkan Hasil Positif Tiap Laga Tandang, Begini Kata Seto Nurdiantoro
-
TPS Unik: di Tengah Makam, Dengan Petugas Berdandan Seram
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan, BSU Rp600 Ribu untuk Pekerja DIY, Ini Cara Pastikan Dapat
-
SPBU Letjen Suprapto Terbakar: Pertamina Buka Posko Aduan & Janjikan Ganti Rugi
-
Nekat Mendaki Merapi Saat Status Siaga, Pendaki TikTok Ini Diburu Balai TNGM
-
Nasib Pedagang Eks TKP ABA Terkatung-katung, Izin di Menara Kopi Tak Turun, Fasilitas Minim
-
Gelombang PHK Hantam Yogyakarta, Klaim JHT Tembus Rp398 Miliar