SuaraJogja.id - Setelah seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta, diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di alun-alun utara, keluarganya buka suara. Terduga berinisial SW (68) ini dikenal memiliki kepribadian yang baik di lingkungan tempat tinggalnya.
Hal itu diungkapkan anak pertama SW, Suj (42) saat ditemui di kediamannya, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (13/11/2019).
"Bapak di rumah itu selalu dalam keadaan baik. Di lingkungannya juga tidak aneh-aneh. Komunikasi pun (dengan warga) juga baik," kata Suj kepada SuaraJogja.id.
Ia mengaku, sebagai abdi dalem, SW selalu menjaga kepribadian dengan baik di lingkungan dan luar tempat tinggalnya. Lantas, saat mendapat kabar buruk itu, dia kaget.
Baca Juga: Abdi Dalem Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Sempat Tak Akui Perbuatannya
"Kami sangat kaget ketika mendapat telepon dari polisi. Saya kira bapak terjatuh atau kenapa, tapi ternyata mendapat kasus itu," keluhnya.
Namun begitu, pihaknya mengklaim bahwa SW melakukannya karena khilaf. Dia sempat bertanya dan mengklarifikasi mengapa bapaknya melakukan pelecehan seksual.
"Saya sempat menanyai hal itu (pelecehan seksual). Tapi kata dia (SW), itu karena khilaf, dia sebenarnya tak ingin melakukannya," jelas dia.
Suj mengungkapkan, SW memang beraktivitas di Keraton Yogyakarta pada Minggu (10/11/2019) untuk mengikuti prosesi penutupan Sekaten 2019.
"Bapak pergi ke Yogyakarta untuk melakukan prosesi Sekaten itu. Awalnya memang mau mengajak istri, tapi tidak jadi. Dia berangkat sendiri ke sana," terangnya.
Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual oleh Abdi Dalem, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
Pihaknya pun tak ingin memperpanjang persoalan yang dialami bapaknya. Dia meminta maaf kepada korban maupun pihak lain yang dirugikan.
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Mahasiswi Jambi Diperkosa Senior Mapala, Kemen PPPA Ingatkan Kampus Harus Jadi Garda Depan Pencegahan TPKS
-
Mantan Dosen Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Lecehkan Mahasiswi Berkali-kali
-
Mantan Model Akui Pernah Dapat Pelecehan Seksual dari Donald Trump: Saya Merasa Seperti Sepotong Daging
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir
-
Kasus Jual Beli Bayi Terbongkar di Kulon Progo, Pelaku sudah Beraksi Belasan Kali
-
Jual Beli Anak di Kulon Progo Terbongkar, Orang Tua Bayi Tak Ditahan, Ini Penjelasannya
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo