Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 19 November 2019 | 19:16 WIB
Pengurus RT 23 RW 07 Kampung Sapen, Demangan, Gondokusuman, Yogyakarta, Slamet Santoso, memberi keterangan saat ditemui di sekretariat RT setempat, Selasa (19/11/2019). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Pengurus RT 23 RW 07 Kampung Sapen, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta optimistis bahwa wacana menjadikan kampungnya sebagai Kampung Inggris bisa terwujud, mengingat adanya potensi besar yang dimiliki masyarakat di Kampung Sapen.

Hal itu dinyatakan Bendahara Pengurus RT 23, Slamet Santoso, saat ditemui di sekretariat RT setempat, Selasa (19/11/2019).

"Kami [warga Sapen] memiliki banyak potensi di kampung ini. Namun hal itu juga harus didorong oleh penggerak. Maka dari itu saya bersama rekan-rekan di sini memulai untuk membangun kampung lewat bahasa Inggris," katanya kepada Suarajogja.id, Selasa (19/11/2019).

Slamet menuturkan, ide itu muncul karena Kampung Sapen sendiri memiliki sejumlah rumah Inggris, yang menggerakkan aktivitas kursus bahasa asing.

Baca Juga: Sukmawati Bandingkan Nabi Muhammad - Soekarno, MUI: Menyinggung Umat Islam

"Awalnya kami berinisiatif untuk mengembangkan dan tentunya menyejahterakan warga di sini. Berangkat dari adanya rumah Inggris di Kampung Sapen, kami menilai potensi warga seperti anak mudanya dapat disalurkan dengan hal positif itu," terang Slamet.

Slamet juga mengungkapkan, wacana ini muncul karena diawali dari keinginan lingkungannya menjadi seperti Kampung Inggris Pare di Kediri, Jawa timur, di mana warganya berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

"Selain adanya rumah Inggris, keinginan masyarakat untuk menjadi seperti kampung Pare, Jawa Timur juga diawali dari sana. Intinya potensi besar masyarakat ini harus ditunjukkan dengan hal yang positif dan menyejahterakan mereka semua," kata dia.

Suasana Kampung Sapen, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta - (SUARA/Baktora)

Slamet menuturkan, saat ini RT 23 menjadi lingkungan warga yang akan dikembangkan terlebih dahulu. Mengingat luasnya Kampung Sapen, rencana ini akan dilakukan secara bertahap.

"Ya ini tentunya memiliki tahapan yang harus dilalui. Kami tak ingin muluk-muluk, dan kami awali dari RT 23 terlebih dahulu. Selanjutnya perlahan bakal kami sebar ke setiap RW yang ada di Sapen," ungkap dia.

Baca Juga: Mengenang Jasa Luigi Termignoni, 'Penggagas' Knalpot Kustom Motor Pertama

Slamet menerangakan, Kampung Sapen terdiri dari tiga RW dan 11 RT. Pihaknya mengakui, seluruh RW memiliki karakter sosial yang berbeda-beda.

"Dari perbedaan itu bakal kami siapkan strategi untuk menjadikan Kampung Inggris di Sapen. Namun karena RT 23 ini warganya dari kelompok pemuda cukup aktif, maka kami dorong terlebih dahulu di sini," kata dia.

Sebelumnya, terdapat sebuah usulan dari anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM di wilayah kampung, sesuai visi misi wali kota untuk menjadikan kampung sebagai pertumbuhan ekonomi.

Fokki, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kampung Sapen, lalu menilai, terdapat potensi yang cukup besar di tengah warganya. Dengan demikian, pihaknya memilih arah perkembangan kampung untuk menjadi Kampung Inggris.

Load More