SuaraJogja.id - Setara Institute baru saja meliris wilayah-wilayah di Indonesia yang dinilai intoleran. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata masuk ke dalam 10 besar wilayah yang intoleran. Bahkan, dari hasil penelitian lembaga tersebut, DIY berada di posisi enam dengan jumlah pelangggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan tertinggi mencapai 37 pelanggaran selama lima tahun terakhir.
Kondisi tersebut jauh berbeda dibandingkan DIY pada 12 tahun lalu. Kota Pariwisata ini dikenal sebagai salah satu provinsi yang memiliki toleransi tinggi.
Menanggapi hasil penelitian Setara Institute, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengungkapkan, meski belum tahu indikator penelitian dari Setara Institute, DIY terus berupaya menekan angka intoleransi dengan berbagai cara.
"Kita hanya bisa berusaha menurunkan beban intoleransi secara maksimal. Sekarang sebetulnya perkembangan terjadi, hanya saja sekarang alasannya kearifan lokal, ganti motif ganti isu," katanya, Senin (25/11/2019).
Baca Juga: Setara Institute Nilai Wajar Pimpinan KPK Tolak Tausiyah Karena Kontroversi
Menurut Sultan, Pemprov DIY melakukan literasi ke masyarakat tentang toleransi. Selain itu melakukan penanangana secara cepat kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan intoleransi.
Pemda DIY pun juga melakukan tindakan tegas pada kejadian yang terindikasi bermuatan intoleransi. Sehingga DIY bisa semakin menekan potensi intoleransi di kota ini.
"Kami keras terhadap hal-hal yang kurang berkenan. Masjid Agung pun Kraton tak boleh saya gunakan untuk kegiatan lain, itu semuanya kan hanya untuk intoleransi," ujarnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Reuni Akbar 212, Setara Institute: Tidak Membantu Kebhinekaan di Indonesia
Berita Terkait
-
Sri Sultan HB X Bicara Soal Sengketa Tanah Kasultanan dengan PT KAI: Status HGB Dipersoalkan
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
-
Penjualan Ritel Merangkak Naik Jelang Pergantian Tahun, MR DIY Berencana Perluas Jaringan
-
Ibadah Terganggu, Umat Buddha Cetya Mengadu ke DPRD DKI, Begini Jalan Tengahnya
-
Pemerintahan Prabowo Diminta Tinjau Aturan yang Bertentangan dengan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024