Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 06 Desember 2019 | 19:55 WIB
Salah satu ruas Jalan Opak, Dusun Pelemsari, Desa Bokoharjo, Prambanan Sleman, yang bakal terdampak pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sejumlah warga Dusun Pelemsari, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman kecewa karena tak bisa melakukan kompromi soal harga tanah yang bakal terdampak pembangunan proyek tol Jogja-Solo.

Sebelumnya, ratusan warga dusun Jobohan dan Pelemsari, Desa Bokoharjo mengikuti sosialisasi yang digelar Pemprov DIY bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY, Dirjen Bina Marga serta Tim Pembangunan Jalan Tol Trase Jogja-Solo dan Jogja-Bawen di Balai Desa Bokoharjo, Rabu (4/12/2019).

Dalam sosialisasi, Pemprov DIY mengumumkan jika pihaknya tak akan melakukan negosiasi terhadap permintaan warga soal pembayaran tanah.

Salah seorang warga Pelemsari, Murtiningsih (45), mengaku berat hati jika memang benar tak ada negosiasi soal pembayaran tanah terdampak proyek tol Jogja-Solo.

Baca Juga: Soal Ratusan Karyawan Keracunan di Sleman, Dinkes Tetapkan Jadi KLB Program

Meski pasrah, ia tetap berharap mendapat ganti untung yang sesuai.

"Sebetulnya kecewa kalau tidak bisa negosiasi. Tapi kami berharap pemerintah benar-benar memberikan hak yang sesuai bagi kami. Yang jelas pembangunan jalan tol itu jangan sampai malah merugikan warga," ungkapnya.

Meski telah dilakukan sosialisasi beberapa waktu lalu dan direncanakan dilakukan validasi data kepemilikan tanah oleh pemerintah, ia mengaku hingga kini belum mendapat informasi lebih jauh soal langkah berikutnya dari pemerintah provinsi.

"Belum ada validasi data. Kami disuruh menunggu informasi lanjutnya. Nanti bakal dipanggil kembali ke Balai Desa," kata Murtianingsih.

Baca Juga: Ratusan Karyawan PT MTG Keracunan, Dinkes Sleman Perlu Cek ke Laboratorium

Load More