SuaraJogja.id - Rencana proyek tol Jogja-Solo memasuki tahap sosialisasi. Wilayah perdana yang mendapat sosialisasi yakni Desa Bokoharjo.
Meski urung sampai kepada tahap teknis soal ganti untung terdampak, tetapi sejumlah warga was-was jika harga yang diberikan dari pemerintah Provinsi DIY justru merugikan.
Salah satunya seperti yang dirasakan Suparjono (57). Warga Dusun Pelemsari, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman tersebut mengaku mengaku khawatir apabila harga yang ditetapkan tak sesuai apa yang diharapkan.
Apalagi mengingat pemerintah Provinsi DIY sudah mewanti-wanti takkan ada negosiasi soal ganti untung tanah terdampak tol Jogja saat sosialisasi kemarin.
Baca Juga: Soal Ratusan Karyawan Keracunan di Sleman, Dinkes Tetapkan Jadi KLB Program
"Ya mau bagaimana lagi, ini kan proyek negara sehingga mau tidak mau kami harus menerima. Kami juga kecewa karena tidak ada forum negosiasi untuk pembayaran tanah nanti," terangnya, Jumat (6/12/2019).
Suparjono mengaku sudah 34 tahun tinggal di kawasan itu. Rumah seluas 300 meter persegi milik dia, nantinya bakal terpangkas hampir setengah bagiannya.
"Dari data yang saya dapat, hampir 150 meter persegi rumah saya terdampak pembangunan jalan tol. Artinya setengah luas rumah saya bakal terpangkas. Sebenarnya jika setengah-setengah seperti itu terlalu berat bagi kami. Jika satu rumah yang kena lebih enak. Karena saya sekalian pindah dan membangun rumah baru," terang Suparjono.
Ia menerangkan, rata-rata harga tanah per meter di lokasi yang dia tinggali dihargai Rp 1,4 juta. Jika dihitung pihaknya bisa mendapat ganti untung sebanyak Rp 210 juta.
"Jika bisa negosiasi kami menghargai tanah kami sebesar itu. Tapi pemerintah pasti sudah memiliki hitungan sendiri dan bisa dibilang kami tetap rugi," jelas dia.
Baca Juga: Ratusan Karyawan PT MTG Keracunan, Dinkes Sleman Perlu Cek ke Laboratorium
Suparjono mengungkapkan kesulitan warga terdampak salah satunya adalah pencarian lahan baru. Menurutnya, untuk mencari tanah luas untuk pembangunan rumah tidak mudah.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
BRI Liga 1 Memanas! LIB Siaga Penuh Jaga Akhir Musim dari 'Main Mata'
-
3 Pemain yang Diprediksi Jadi Rebutan Jika Klubnya Degradasi dari BRI Liga 1 2024/2025
-
Pieter Huistra Pastikan PSS Sleman Tetap Bertarung Walau Terancam Degradasi
-
Klasemen BRI Liga 1 usai Persib Bandung Pesta Gol, PSS Sleman Bakal Terdegradasi?
-
7 Tim BRI Liga 1 Berjuang untuk Terhindar dari Degradasi, Berikut Jadwal Laga Tersisa
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Jay Idzes Kirim Kode Keras Gabung Inter Milan
-
Bobotoh Bersuara: Ciro Alves Sayonara, Viking Anggap Itu Misteri
-
Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan
-
Hasil Seri Kontra Arema FC Bikin Bangga Persebaya, Ini Penyebabnya
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
Terkini
-
'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA
-
Miris Tanah Warga Bantul Digadai Rp1,5 M Tanpa Sepengetahuan, Pemkab Janji Beri Keadilan
-
Korupsi Makin Gila, Novel Baswedan Desak RUU Perampasan Aset Segera Disahkan
-
Buruan, Ini Link DANA Kaget Terbaru untuk Warga Jogja Jangan Sampai Kehabisan
-
Drama TKP ABA Jogja, Sewa Habis, Pedagang dan Jukir Ngotot Tolak Relokasi