SuaraJogja.id - Polisi Sektor (Polsek) Umbulharjo, Minggu (8/12/2019), mengamankan tiga pelaku klitih yang terjadi pada Minggu (10/11/2019) silam di Jalan Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Saat ini tiga orang ditetapkan polisi sebagai tersangka setelah menyebabkan seorang korban bernama M Awan Saktiyananto luka berat. .
"Pengungkapan kasus ini adalah hasil pengembangan dari penangkapan terduga klitih yang terjadi di Jalan Ireda, Gondomanan, Yogyakarta 1 Desember lalu. Ada enam orang yang kami dapatkan saat melakukan pencarian pelaku. Namun, tiga pelaku ini yang kami amankan," kata Kapolsek Umbulharjo Kompol Alaal Prasetyo saat menggelar konferensi pers di mapolsek setempat.
Dari penangkapan yang dilakukan pada Kamis (5/12/2019), pelaku berinisal AM (17), NS (15), dan IN (15) ditetapkan sebagai tersangka.
"Ketiga pelaku ini merupakan warga Banguntapan [Bantul], sementara pelaku-pelaku ini kami indikasikan dari kelompok sekolah dan masih di bawah umur. Mereka masih berstatus pelajar SMP," tambah Alaal.
Insiden tersebut, kata Alaal, terjadi karena pelaku merasa dihalang-halangi oleh korban saat melintasi Jalan Balirejo. Karena merasa terganggu, salah seorang pelaku berinisial AM mengeluarkan senjata tajam berupa celurit dan membacok korban.
"Dari pengakuan pelaku, dirinya merasa dihalang-halangi saat di jalan raya. Karena tidak senang, pelaku memepet korban dan melancarkan serangan. Korban mendapat luka serius di kepala dan kedua tangannya," kata Alaal.
Polisi telah mengamankan satu buah sweater biru dan sepeda motor. Namun barang bukti berupa celurit masih dalam pencarian.
Ketiga pelaku tersebut, lanjut Alaal, akan dititipkan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Sleman.
"Proses hukum tetap berjalan dan ketiga pelaku ini kami titipkan di BPRSR Sleman," katanya.
Baca Juga: Malaysia Buka Restoran Khusus Jual Makanan Pesawat, Mau Coba?
Atas tindakan penganiayaan tersebut, pelaku terancam hukuman penjara paling lama sembilan tahun sesuai pasal 170 ayat 1 dan 2 Jo 55 KUHP sub Pasal 354 ayat 1 Jo 55 KUHP, serta lebih subsider pasal 351 ayat 2 dan 1 Jo 55 KUHP dengan ancaman penjara lima tahun.
Sementara itu, korban, M Awan Saktiyananto, yang sebelumnya dikabarkan mengalami putus urat di bagian tangannya, sudah dalam keadaan lebih baik. Alaal menerangkan, saat ini korban berada di Tangerang untuk menjalani pemulihan.
"Korban sudah dalam kondisi lebih baik. Saat ini pihaknya berada di Tangerang, ketika masuk ke proses sidang, kami akan memanggil korban dan para tersangka," jelas Alaal.
Dikabarkan sebelumnya, aksi klitih atau penganiayaan tanpa motif yang jelas kembali menggegerkan warga Yogyakarta. Aksi klitih itu, yang terjadi di Jalan Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (10/11/2019), menyebabkan seorang mahasiswa, M Awan Saktiyananto, luka berat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
-
5 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Mentan Amran Geram Temukan Pupuk Palsu: Petani Bisa Langsung Bangkrut!
-
Realisasi KUR Tembus Rp131 Triliun, Kredit Macet Capai 2,38 Persen
Terkini
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka
-
Tangguh di Tengah Dinamika Global, BRI Pimpin Daftar Teratas Bank di Indonesia versi The Banker