SuaraJogja.id - Paguyuban Gojek Driver Jogja (Pagodja) mengungkapkan bahwa pelaku order fiktif yang belum lama ini menghebohkan Yogyakarta mengincar para driver yang baru bergabung bersama jasa pengantar ojek berbasis online tersebut. Di sisi lain, ada juga korban yang merupakan driver lama di luar paguyuban.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pagodja Kushandriyanto saat dihubungi SuaraJogja.id, Senin (9/12/2019). Dia menilai, order fiktif ini marak terjadi saat penerimaan driver baru.
"Biasanya ini [order fiktif] kan terjadi bersamaan dengan penerimaan driver baru. Jadi driver yang baru menjalani order pertama dan kedua itu kan belum berpengalaman. Jadi harapannya [pelaku] driver pemula inilah yang disasar," katanya.
Kushandriyanto menerangkan bahwa pelaku secara acak memilih calon korbannya. Namun tak menutup kemungkinan jika pelaku sudah mengetahui driver mana yang baru dan lama.
Baca Juga: Gerindra Larang DPD dan DPC Calonkan Eks Koruptor Jadi Kepala Daerah
"Ya bisa jadi mereka memiliki daftar driver yang belum berpengalaman, sehingga diincar menjadi korban order fiktif. Namun rata-rata mereka melakukan secara acak," kata dia.
Tak hanya driver baru, driver lama yang belum bergabung ke dalam kelompok paguyuban juga rentan menjadi korban order fiktif.
"Driver yang lama ini, karena tak bergabung ke dalam paguyuban atau grup driver ojek, tak banyak mendapat informasi, sehingga mereka tidak tahu bagaimana mengantisipasi order tak bertanggung jawab itu," jelas Kushendriyanto.
Lebih lanjut, pihaknya tak menampik bahwa order fiktif itu sulit untuk dihindari. Namun begitu, ia mengimbau para driver untuk mengonfirmasi ulang dan waspada terhadap akun pemesan yang tidak jelas.
"Memang sulit menghindarinya [order fiktif], tapi setidaknya driver yang pernah menjadi korban bisa mengantisipasi apakah itu akun asli atau palsu, seperti melaporkan akun pemesan ke pihak kantor agar banned," jelas dia.
Baca Juga: Gergaji Jeruji Sel, 4 Tersangka Narkoba Kabur dari Mapolresta Malang Kota
Disinggung apakah pernah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian, Kushandriyanto mengatakan, laporan itu lebih baik disampaikan ke kantor ojek daring setempat.
"Biasanya kami laporkan langsung ke kantor [Gojek atau Grab]. Karena kantor kan yang punya data validnya, jika ke polisi pasti kepolisian juga meminta data ke kantor kami. Yang jelas harapan kami kasus ini menjadi perhatian lebih pihak berwenang dan tentunya perusahaan," jelas dia.
Sebelumnya dikabarkan, belasan driver ojek online di Yogyakarta menjadi korban order fiktif dengan alamat tujuan di Kecamatan Kraton, Kota Jogja. Kabar tersebut viral di media sosial usai akun Twitter @merapi_news menggunggah kejadian yang menimpa sejumlah driver. Di antara mereka ada yang mengaku mengalami kerugian hingga ratusan ribu rupiah.
Berita Terkait
-
Berapa Penghasilan Driver Ojol seperti Suami Ira Swara? Banting Setir demi Penuhi Kebutuhan Keluarga
-
Ada Festival Megahedon, Diskon Akhir Tahun Gila-Gilaan yang Bisa Hemat Hingga 55 Persen!
-
Rayakan 5 Tahun Perjalanan KOMPAG, Wujud Konsistensi GoFood dalam Berjuang untuk Pertumbuhan UMKM Kuliner Indonesia
-
Driver Ojol Terbakar Gegara HP Meledak Saat Dicas, Netizen Bersimpati Lihat Videonya
-
Dharma-Kun Janjikan Tempat Colokan HP dan Wifi Gratis Bagi Driver Ojol
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini