SuaraJogja.id - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk menjadikan kawasan Malioboro semi pedestrian terus digodok. Salah satu cara mewujudkan hal tersebut dengan menjadikan Malioboro sebagai kawasan tanpa rokok. Namun, hal tersebut masih menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Sejumlah masyarakat menilai, fasilitas penunjang bagi perokok harus tersedia dahulu.
Seorang wisatawan asal Purwokerto, Angga (23), mengaku tidak setuju dengan penerapan Malioboro sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
"Malioboro ini kan tempat terbuka ya, sebenarnya kalau jadi kawasan bebas rokok saya kurang setuju. Jika di tempat tertutup seperti kantor, mal itu tidak masalah," kata Angga pada SuaraJogja.id, saat Selasa Wagen, Selasa (10/12/2019).
Angga, yang juga seorang perokok, menilai, seharusnya ada tempat khusus yang perlu dilengkapi pemerintah ketika membuat kebijakan tersebut.
Baca Juga: Anies Salahkan Kubu Oposisi Sunat Jumlah TGUPP
"Bagi pecandu [rokok] sulit untuk mengindari kebiasaan ini. Jika dilarang merokok di Malioboro, seharusnya ada tempat khusus bagi perokok di sepanjang lokasi wisata ini," terang dia.
Selama berlibur di kawasan setempat, Angga mengaku tak menemukan ruang khusus untuk para perokok. Hal tersebut yang juga menjadi alasan dia tidak setuju terkait pemberlakuan Malioboro sebagai kawasan bebas asap rokok.
"Saya sudah sering ke Malioboro. Kadang berlibur dengan keluarga dan rekan kerja, tapi selama ini fasilitas bagi perokok itu tidak ada. Saya setuju Malioboro menjadi kawasan bebas rokok, tetapi setidaknya para perokok ini diberi tempat sendiri di beberapa titik untuk merokok," kata dia.
Seorang perokok lain, Iwan (45), mengungkapkan bahwa Malioboro merupakan lokasi publik yang banyak didatangi masyarakat dengan latar belakang berbeda-beda, bukan hanya untuk berlibur, melainkan juga mencari inspirasi.
"Malioboro ini bagi saya nyaman untuk mencari inspirasi, apalagi saat Selasa Wage seperti ini. Jalanan bebas kendaraan dan tidak bising. Saya akui saya perokok, biasanya inspirasi itu juga muncul karena merokok juga. Jadi rencana Pemkot untuk membuat Malioboro sebagai kawasan bebas rokok saya tak setuju," tambahnya.
Baca Juga: Fans Cantik Vietnam Bakal Ramaikan Pertandingan Final SEA Games 2019
Di sisi lain, seorang wisatawan asal Solo, Febrianto (29), mendukung pemberlakuan Malioboro sebagai lokasi bebas rokok. Menurutnya, lokasi wisata Malioboro akan lebih nyaman tanpa banyak asap rokok.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok di 2025
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Apa Itu Lintang Kemukus yang Muncul di Langit Malioboro?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat