SuaraJogja.id - Penangkapan terduga teroris berinisial PO (57) di Dusun Kutu Wates, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, memunculkan fakta lain.
Menurut Ketua RW 13, Dusun Kutu Ngemplak, Nur Hidayat (39), terduga teroris itu sempat pergi ke luar negeri beberapa bulan lalu.
"Ada sejumlah barang yang diamankan petugas. Salah satunya empat paspor. Satu hingga dua bulan lalu mereka ini sempat pergi ke Malaysia," kata Hidayat saat ditemui wartawan, Jumat (20/12/2019).
Pihaknya tak membeberkan secara jelas apa tujuan salah seorang warganya pergi ke luar negeri. Namun Hidayat menjelaskan beberapa tahun terakhir prilaku terduga sudah berubah.
"Dia memang asli desa ini (Kutu Wates), namun sekitar tiga sampai empat tahun terakhir prilakunya sudah berubah. Warga juga menilai jika satu keluarga yang terdiri dari empat orang ini (3 anak, satu istri dan terduga), memiliki jaringan ekslusif yang berbeda dengan warga lainnya," kata Hidayat.
Pihaknya menyebut jika terduga ini sudah jarang bergaul dengan warga karena perbedaan pandangan. Terduga yang juga mengelola Paud di dusun setempat pernah berdebat soal keyakinan dengan warga sekitar.
"Ada perbedaan jauh sebelum dia mengelola Paud ini. Jadi dia sudah jarang ke masjid yang ada di dusun kami. Selain itu, tak pernah ikut kegiatan warga seperti tahlilan, yasinan dan kegiatan gotong royong warga," katanya.
Sebelumnya dikabarkan, rumah PO di Dusun Kutu Wates, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman kembali digeledah tim Densus. Penggeledahan itu dilakukan setelah polisi meringkus PO saat sedang berobat di Puskesmas Mlati, sebelum salat Jumat.
Penggeledahan dilakukan selama empat jam mulai pukul 14.00-18.00 WIB. Sejumlah barang bukti seperti, cairan zar kimia, HT, pengisi daya ponsel (charger), stik berbahan besi hingga buku-buku disita aparat kepolisian.
Baca Juga: Anggota Densus 88 Ditusuk-tusuk, Terbaring di ICU RSUD STS Tebo
Berita Terkait
-
Kelola PAUD, Terduga Teroris Sleman Simpan Zat Kimia hingga Buku Khilafah
-
Terduga Teroris Ditangkap, Sultan: Yogyakarta seperti Api dalam Sekam
-
Setelah Patehan Lor dan Berbah, Densus 88 Juga Amankan Warga Mergangsan
-
Rumah Terduga Teroris di Berbah Sleman Digeledah, Ini yang Disita Polisi
-
Warga Berbah Sleman Diduga Teroris, Tetangga yang Kenal Dekat Tak Percaya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November