SuaraJogja.id - Setelah Komisi C DPRD Bantul menemui kejanggalan pada proyek renovasi gedung dan bangunan empat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bantul, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko angkat bicara.
Isdarmoko mengakui, aterial yang digunakan untuk membangun SD Pucung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, memang tidak sepenuhnya menggunakan material baru.
"Sejak [perencanaan] awal memang tidak semuanya [material] menggunakan baru, karena ini bukan rehab total. Ini hanya perbaikan," kata Isdarmoko, Minggu (22/12/2019), dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan Suara.com.
Menurut penjelasannya, ada dua kegiatan berdasarkan perencanaan. Mulanya, di SD Pucung hanya hendak dilakukan perbaikan, tetapi setelah dilakukan pengecekan, ternyata kuda-kuda dan juga beberapa material harus terpaksa diganti.
Baca Juga: Korban Tewas Gunung Meletus di Selandia Baru Bertambah Jadi 17 Orang
"Nah yang prioritas itulah yang kami kerjakan, karena itu sangat berbahaya," ujar dia.
Alhasil, lanjut Isdarmoko, dana sekitar Rp1 miliar lebih itu dialolasikan untuk beberapa bagian yang sangat berbahaya, seperti kuda-kuda dan bagian atap kelas di SD Pucung.
Namun, pihaknya menepis adanya temuan volume genting yang hanya dikerjakan rekanan dengan jumlah 35 meter kubik, di mana seharusnya 74,36 meter kubik di kontrak.
"Tidak seperti itu, intinya itu 35 meter kubik itu berdasarkan evaluasi dan juga perencanaan, jadi itu sudah sesuai bahwa tidak ada yang baru, termasuk gentingnya juga yang tidak harus baru dan juga kusen jendela," tegas Isdarmoko.
Kendati demikian, guna meluruskan polemik ini, Disdikpora tetap akan memanggil sejumlah pihak, seperti rekanan, konsultan perencana, konsultan pengawas, termasuk PPK.
Baca Juga: Tetap Berada di Ibu Kota Saat Tahun Baru? Ada Ruas Jalan Ditutup
Berita Terkait
-
Jerit Nelayan di Proyek Kota Elite: Terhimpit Pembangunan, Terlilit Utang
-
IKN Tak Siap Gantikan Jakarta 10 Tahun Mendatang? Ini Kata Pakar Hukum Tata Negara
-
Asrama Sekolah Dasar di Kenya Terbakar, 17 Nyawa Melayang
-
Mengungkap Masalah dan Solusi: Atmaji Berbicara Tentang Masa Depan Bantul
-
Mahasiswa KKN Universitas Warmadewa Berupaya Membangun Generasi Muda Mawas
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Menang Hasil Quick Count Pilkada Gunungkidul, Pendukung Endah-Joko Cukur Gundul
-
Tanggapi Rencana Kepindahan Mary Jane, Jusuf Kalla Sebut Bisa Kurangi Beban Indonesia
-
Pasca Pilkada 2024, Jusuf Kalla sebut Minimnya Konflik Bukti Demokrasi di Indonesia telah Dewasa
-
Pilkada di DIY Lancar, Tapi Sleman Diwarnai Bagi-Bagi Uang Saat Pencoblosan
-
Dapur Soto Ludes Terbakar di Bantul, Kerugian Rp50 Juta