SuaraJogja.id - Dewan Kerja Cabang Sleman menyelenggarakan Pengembaraan Akhir Tahun (Barata) ke-34, dimulai 28 Desember 2019.
Ketua Sangga Kerja atau Panitia Pelaksana Barata ke-34/2019 Muhammad Ridwan Fadholi mengatakan, tema Barata kali ini adalah "Jelajah Pasar Tradisional".
"Kami ingin mengenalkan kembali generasi muda kepada pasar tradisional, biasanya anak muda itu gengsi ke pasar tradisional, sukanya ke mal," ungkap Ridwan di hadapan wartawan, di ruang Humas Pemkab Sleman, Senin (23/12/2019).
Padahal, harga barang pokok yang dijual di pasar lebih murah ketimbang di mal. Selain itu, barang-barang di mal seringkali merupakan produk impor.
Baca Juga: Ifan Seventeen Bermimpi Jalan Bersama Almarhum Istrinya Tanpa ada Ujungnya
"Kalau barang di pasar tradisional itu kan asli hasil dari para petani," kata Ridwan.
Perjalanan yang dilakukan dalam Barata akan melewati sejumlah pasar tradisional, mulai dari Pasar Denggung, Pasar Rejodani, dan Pasar Gentan pada etape pertama.
Pada etape dua, peserta akan melewati Pasar Setom dan Pasar Pakem, diikuti Pasar Ngemplak, lalu Pasar Turi di etape tiga. Selanjutnya, perjalanan akan diakhiri dengan berkunjung ke Pasar Sleman.
Ridwan mengatakan, perjalanan akan dimulai pada Sabtu (28/12/2019) pagi, dari Lapangan Pemda Sleman, dibuka oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, yang juga selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Sleman. Rombongan sebanyak sekitar 700 orang akan dilepas oleh Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi.
"Di masing-masing camp ada beragam lomba, mulai dari monolog, lomba video kreatif tentang pasar dan UMKM yang menampilkan video semacam company profile, cerdas cermat, Denok Tole, dan lainnya. Nanti juga peserta akan diberikan pertanyaan seputar pasar," kata dia.
Baca Juga: Bebaskan Sandera WNI, Satu Militer Filipina Tewas di Tangan Abu Sayyaf
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sleman Arif Haryono mengungkapkan, sebagai sebuah perjalanan bakti Pramuka, total jalur yang akan menjadi rute para peserta adalah sepanjang 58,5 Kilometer.
Diikuti oleh pramuka Penegak dan Pandega (usia SMA/K), Barata ke-34 dirangkaikan pula dengan bakti sosial seperti bersih lingkungan dan penanaman bibit tanaman.
"Kalau ke mal kan anak muda sudah biasa, makanya kami ajak ke pasar tradisional. Sudah banyak perubahan di Sleman, pasar tradisional sudah semakin baik, tertata," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY