SuaraJogja.id - Tahun 2019 menjadi masa kelam bagi dunia pendidikan di Kabupaten Sleman. Data Polres Sleman mencatat, jumlah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) di kalangan pelajar usia sekolah jenjang SD-SMA, melonjak pesat.
Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah menyebutkan, data yang dihimpun jajarannya, kasus narkoba pada 2018 di Sleman melibatkan 7 pelajar SD, 14 pelajar SMP, 58 pelajar SMA dan 6 mahasiswa perguruan tinggi (PT).
Jumlah itu melonjak tajam pada 2019, dengan melibatkan 17 pelajar SD, 22 pelajar SMP, 59 pelajar SMA dan 6 mahasiswa PT.
"DIY ini jadi ladang pemasaran. Barang-barangnya tidak berasal dari sini [Yogyakarta]. Dari keterangan para tersangka yang kami tangkap, mereka dapat barang dari Semarang, Klaten, Surabaya. Masuk ke sini sudah dalam bentuk paket-paketan, istilah zaman sekarang itu pahe, paket hemat," tuturnya, dijumpai di Mapolres Sleman, Kamis (26/12/2019).
TKP kasus narkoba beberapa di antaranya berasal dari kecamatan-kecamatan yang ada di daerah perkotaan, seperti Depok, Ngaglik, Mlati.
Dalam data yang dirangkum, lanjut dia, kasus penyalahgunaan narkoba di Sleman, meningkat dari 43 kasus pada 2018 menjadi 52 pada 2019. Demikian juga psikotropika yang kini berada pada angka 16, meningkat ketimbang tahun lalu sebanyak 6 kasus.
Sementara itu, jumlah barang bukti yang dikumpulkan dalam ungkap kasus kurun waktu 2018 yakni sebanyak 10.72,05 gram ganja. Jumlah itu turun pada 2019 menjadi 10,15 gram. Berbeda dengan shabu yang awalnya dijumpai sebanyak 251,5 gram, pada 2019 jajaran Polres Sleman mengumpulkan barang bukti sebanyak 583,78 gram shabu dari tangan para tersangka.
Pada 2020 mendatang, kasus narkoba menjadi salah satu prioritas yang akan ditangani oleh Polres Sleman. Bukan hanya dikarenakan angka penyalahgunaan yang tinggi. Melainkan narkoba juga memicu seseorang berbuat kejahatan.
"Dari sejumlah pengakuan tersangka kejahatan yang tertangkap, misalnya klitih, mereka mengaku biasa mengkonsumsi obat-obatan terlarang maupun minuman keras sebelum beraksi," ujarnya.
Baca Juga: Sulit Ungkap Pelaku, Kasus Molotov Gamping Masuk Prioritas Polres Sleman
Polres Sleman berencana akan bekerjasama secara rutin dengan BNN dan Polda DIY. Sebagai upaya proaktif untuk semaksimal mungkin mengungkap kasus narkoba.
Kontributor : Uli Febriarni
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag