SuaraJogja.id - Wisatawan yang akan berkunjung ke Yogyakarta, pada masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, diharapkan tidak nekat untuk mendaki Gunung Merapi.
Kasubag TU Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Yogyakarta, Akhmadi menjelaskan, jalur pendakian Gunung Merapi ditutup sejak 2018 dan hingga kini belum dibuka. Ia mengakui, diperkirakan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa penutupan jalur pendakian masih berlaku hingga sekarang.
"Biasanya momen-momen tertentu, seperti mungkin kemarin 17-an, Natal, tahun baru kan ramai pendaki. Ada yang tidak tahu update terakhir status pendakian. Padahal sejak Mei 2018 belum ada perubahan," ujarnya, dijumpai di kantor BTNGM Yogyakarta, Jumat (27/12/2019).
Ia mengungkapkan, dalam masa ditutupnya jalur pendakian, sudah ada sejumlah pendaki yang berniat mendaki Merapi, salah satunya lewat jalur Selo (Boyolali, Jawa Tengah). Namun, tim BTNGM bekerja sama dengan masyarakat setempat, SAR, Koramil, Polsek setempat dan tim basecamp Barameru telah mengantisipasinya.
Saat ini, dari total lima jalur pendakian Gunung Merapi, tinggal dua jalur pendakian yang berstatus jalur legal, yaitu Selo dan Sapuangin (Klaten). Sedangkan jalur Babadan (Magelang), Kinahrejo (jalur rumah Mbah Maridjan) sudah ditutup.
Jajarannya berusaha untuk secara terus menerus mengimbau masyarakat, baik lewat media sosial maupun spanduk di lokasi pendakian, agar tidak mendaki saat jalur masih ditutup.
"Kalau ditanya sampai kapannya [ditutup], kami menginduk ke ahlinya, yaitu Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi. Kalau BPPTKG memberi status normal, mungkin jalur bisa kami buka. Tapi sampai sekarang masih ditutup," ujar dia.
Akhmadi mengungkapkan, ada risiko yang tak bisa diduga bila wisatawan atau masyarakat nekat mendaki dalam waktu sekarang-sekarang ini. Ia belajar dari pengalaman kala munculnya letusan freatik pada sekitar 2018.
Kala itu, BPPTKG masih menyatakan aman untuk pendakian, hingga malam harinya. Pada hari itu, ada seratusan pendaki yang berada di Merapi, tepatnya di Pasar Bubrah.
Baca Juga: CEO PSS Sleman Pastikan Kabar Seto Nurdiantoro ke Timnas Tidak Benar
"Tapi pagi harinya, BPPTKG mencurigai akan ada letusan freatik, dalam jangka waktu dua jam ke depan. Ternyata benar, tapi pendaki posisi ada di atas, kami langsung bergerak cepat bersama tim. Kami bersyukur, walau ada sejumlah pendaki mengalami luka kala menyelamatkan diri, tapi tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Hal itu menjadi pelajaran bagi pihaknya, sehingga jalur pendakian masih dinyatakan ditutup. Terlebih lagi, karakter Merapi masih mengeluarkan awan panas walaupun durasinya berangsur berkurang. Hanya saja, kegempaan vulkanik masih ada, begitu juga lahar panas harus diwaspadai.
"Letusan freatik itu tidak bisa diprediksi, BPPTKG juga tidak bisa memprediksikannya. Ditutupnya jalur pendakian, termasuk untuk mencegah bahaya yang mengancam pendaki karena aktivitas itu," ucapnya.
BTNGM juga meminta kepada wisatawan dan masyarakat tidak percaya pada hoaks atau kabar bohong yang beredar, seputar jalur pendakian.
"Waktu ramai 17 Agustus kemarin, ada yang mengatakan di media sosial kalau jalur pendakian dibuka. Padahal jalur masih kami tutup. Ternyata yang dibagikan dalam info itu, gambar Merapi pada 2016," kata dia.
Menurut dia, yang membagikan hoaks itu adalah anak sekolah, orang Boyolali. Langkah selanjutnya, tim mendatangi anak tersebut dan menyampaikan ke sekolah yang bersangkutan, agar anak itu dibina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman